Pria yang Tewas dalam Gubuk di Kebon Jeruk Jakbar Diduga karena Sakit

Sabtu 19 Jul 2025, 21:25 WIB
Kondisi gubuk di bantaran Kali Pesanggrahan, Jakbar, tempat ditemukannya pria berinisial ET yang tewas pada Sabtu pagi, 19 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

Kondisi gubuk di bantaran Kali Pesanggrahan, Jakbar, tempat ditemukannya pria berinisial ET yang tewas pada Sabtu pagi, 19 Juli 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

KEBON JERUK, POSKOTA.CO.ID - Pagi itu, warga sudah berkerumun menyaksikan jasad pria yang ditemukan dalam posisi duduk di sebuah gubuk kayu di bantaran Kali Pesanggrahan, Jalan Raya Pos Pengumben, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu, 19 Juli 2025.

Satrio, 46 tahun, petugas lapangan Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta, baru tiba di lokasi itu, untuk melakukan aktivitas yakni membawa mobil tangki.

Tak lama setelah tiba di parkiran sebuah lapangan, Satrio sudah langsung diminta warga untuk mengecek sebuah gubuk. Dia mendapat informasi ada bau menyengat yang berasal dari arah gubuk.

"Nah, saya itu minta didampingi untuk ngecek biar ada saksi. Nah, dicek sama saya berdua (bersama seorang warga) ke TKP, tapi saya juga gak berani deket-deket. Ternyata, bau aroma busuk itu, ya ternyata mayat," kata Satrio di lokasi kejadian.

Di lokasi, tampak gubuk tersebut berada di semak-semak, persis di bantaran Kali Pesanggrahan. Gubuk kecil itu, menjadi saksi bisu pria malang berinisial ET, yang tewas dengan kondisi yang sudah membusuk.

Baca Juga: Warga Kebon Jeruk Jakbar Digegerkan Penemuan Mayat di Gubuk

Hanya sekira 10 meter dari gubuk, terdapat sebuah pagar pembatas bantaran kali. Pada pagar pembatas itu, terdapat dua buah plastik hitam tergantung yang ternyata merupakan makanan untuk ET, yang diberikan istri korban.

"Nah, ini ada bekas makanan dari istrinya digantung tuh bekasnya. Saya juga kata warga, kalau istrinya masih suka ngasih makan," ucap Satrio.

Tomo, 40 tahun, masih warga di lokasi menyebut, seorang wanita yang disebut sebagai istri dari ET, kerap membawa bungkusan berisikan makanan untuk diberikan kepada ET.

Ia menyebut, biasanya perempuan itu, datang dengan berjalan kaki dan hanya mengantarkan makanan untuk ET yang tinggal menyendiri di gubuk yang terbuat dari kayu dan ranting-ranting pohon tersebut.

Tomo mengatakan, setiap kali istrinya lewat, sama sekali tidak pernah bercerita ataupun sekedar mengobrol. Tomo juga sibuk dengan pekerjaannya di sebuah konveksi itu.


Berita Terkait


News Update