Meski terdengar seperti urusan teknis belaka, migrasi Dapodik bukan hal ringan bagi operator sekolah.
“Kita dihadapkan pada tenggat, perangkat yang belum tentu memadai, dan jaringan internet yang tidak stabil. Belum lagi harus menjelaskan pada guru-guru kalau data harus diubah sesuai format baru,”
ujar Budi, operator sekolah dasar negeri di Kulon Progo, Yogyakarta.
Dari perspektif ini, operator bukan hanya pelaksana teknis, melainkan penjaga integritas data pendidikan nasional. Maka, kebutuhan akan pelatihan berkelanjutan dan dukungan teknis dari pemerintah daerah sangat penting untuk memastikan proses berjalan lancar.
Apa yang Harus Dilakukan Menjelang Rilis?
1. Uninstall Versi Lama
Jika Dapodik 2026 hadir dalam format full installer (bukan patch), maka versi 2025c harus dihapus terlebih dahulu. Hal ini untuk mencegah konflik file atau error sistem selama instalasi.
2. Periksa Spesifikasi Komputer
Rekomendasi minimum:
- Prosesor: Intel Core i3 (generasi ke-6 ke atas)
- RAM: 8 GB
- Penyimpanan: SSD minimal 256 GB
- Sistem operasi: Windows 10 64-bit
Komputer dengan spesifikasi rendah berisiko mengalami lag, gagal sinkronisasi, atau error tampilan antarmuka.
3. Bersihkan Cache Browser
Cache yang menumpuk bisa menghambat tampilan atau menyebabkan kesalahan saat login ke server lokal Dapodik. Bersihkan cache di browser Chrome atau Firefox secara berkala.
4. Backup Database
Selalu cadangkan database Dapodik lama sebelum melakukan instalasi baru. Simpan di penyimpanan eksternal untuk keamanan data.
Prediksi Alur Kerja Dapodik 2026: Dari Rilis hingga Cut-Off
Berdasarkan pola tahunan, berikut adalah prediksi tahapan proses Dapodik versi 2026: