“Sampai segitunya sih?,” kata Heri.
‘Jika ingin viral ya harus cari sesuatu yang beda, ya tadi mendatangkan keharuan untuk mengusik perhatian publik,” urai Yudi.
“Tapi publik lama - lama akan sadar bahwa itu semua cuma politik akting untuk menarik perhatian, mendatangkan pujian dan sanjungan,” kata Heri.
“Tapi ingat loh, tak semua pujian itu tulus. Boleh jadi di balik pujian terdapat sentilan halus yang bisa mengubah pencitraan,” kata mas Bro.
Baca Juga: Obrolan Warteg: Ini Penyebab Kemiskinan Struktural
“Maksudnya pujian itu hanya di bibir saja agar orang lain senang, yang ada sejatinya celaan, boleh jadi menertawakan akting politiknya,” kata Heri.
“Selama publik senang, terhibur, kenapa tidak,” ujar Yudi.
“Ya, suka - suka yang berakting. Yang penting jangan kebablasan, karena dalam gaya terdapat titik kulminasi yang bisa berbalik arah,” jelas mas Bro. (Joko Lestari).