Lebih dari Sekadar Tren: Memulai Investasi Crypto dari Dasar Bersama Timothy Ronald

Selasa 15 Jul 2025, 18:41 WIB
Investasi Crypto (Film frimu/Freepik)

Investasi Crypto (Film frimu/Freepik)

POSKOTA.CO.ID - Investasi cryptocurrency atau mata uang kripto kini semakin populer di Indonesia. Dalam beberapa tahun terakhir, minat terhadap aset digital ini terus melonjak, tidak hanya di kalangan investor berpengalaman tetapi juga pemula.

Namun, banyak yang terburu-buru masuk ke pasar crypto tanpa pemahaman memadai, hanya karena ikut-ikutan tren atau tergiur cerita keuntungan besar yang ramai di media sosial.

Fenomena ini menunjukkan betapa kuat pengaruh FOMO (Fear of Missing Out), yang seringkali mengganggu pertimbangan rasional calon investor.

Alih-alih mempelajari instrumen investasi ini dengan baik, banyak orang nekat mengeluarkan dana tanpa strategi, hanya agar tidak dianggap "ketinggalan zaman."

Baca Juga: 5 Aplikasi Crypto yang Menyediakan Fitur Refferal

Merespons hal ini, Timothy Ronald, seorang investor muda sekaligus edukator keuangan, hadir untuk memberikan panduan praktis bagi mereka yang ingin memulai investasi crypto secara aman, realistis, dan bertanggung jawab.

Melalui berbagai platform edukasi dan media sosial, Timothy sering berbagi pengalaman pribadinya, termasuk kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukannya, sehingga bisa menjadi pembelajaran berharga bagi pemula.

Crypto: Peluang Besar, Risiko Besar Pula

Timothy mengakui bahwa crypto menawarkan potensi keuntungan yang besar, tetapi ia juga menegaskan bahwa risikonya tidak kalah tinggi.

Volatilitas harga yang ekstrem, regulasi yang belum matang, serta maraknya proyek crypto palsu menjadi tantangan serius yang harus dipahami sejak awal.

"Crypto bisa menjadi instrumen investasi yang menguntungkan jika dikuasai dengan benar. Tapi kalau hanya ikut-ikutan, hasilnya bisa merugikan," ujarnya dalam salah satu video edukasinya.

Pernyataan ini menjadi pengingat penting: crypto bukan jalan instan menuju kekayaan. Seperti investasi lainnya saham, properti, atau reksa dana crypto memerlukan riset, pemahaman, dan strategi yang matang.

Langkah Awal Investasi Crypto untuk Pemula

Bagi yang baru ingin memulai, Timothy membagikan beberapa langkah dasar agar tidak terjebak dalam euforia semu:

  1. Pelajari Dulu, Jangan Langsung Investasi

Sebelum membeli aset crypto, pahami dulu apa itu cryptocurrency, teknologi blockchain, dan berbagai jenis token di pasaran. Jangan terburu-buru membeli hanya karena ikut-ikutan orang lain.

"Kenali istilah seperti Bitcoin, Ethereum, altcoin, stablecoin, hingga smart contract. Jangan beli token yang bahkan tidak kamu pahami fungsinya," pesan Timothy.

Sumber belajar seperti YouTube, podcast, artikel, dan komunitas crypto bisa sangat membantu jika digunakan secara kritis.

  1. Gunakan Uang yang Siap Rugi

Prinsip utama investasi crypto adalah jangan pakai uang kebutuhan pokok. Pasar crypto sangat fluktuatif, harga bisa naik-turun drastis dalam hitungan jam.

"Gunakan uang dingin dana yang jika hilang tidak mengganggu keuanganmu," tegasnya.

Mulailah dengan nominal kecil, misalnya Rp100.000 atau Rp500.000, untuk merasakan dinamika investasi tanpa mengorbankan stabilitas keuangan.

  1. Pilih Exchange yang Legal di Bappebti

Di Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) telah mengatur sejumlah platform jual-beli crypto. Pastikan memilih exchange yang terdaftar untuk keamanan transaksi.

"Jangan tergiur platform luar negeri yang tidak jelas. Jika terjadi masalah, dana bisa hilang tanpa perlindungan hukum," jelasnya.

Baca Juga: Cara Untung Jutaan di Crypto Tanpa Banyak Mikir!

  1. Jaga Keamanan Aset Crypto

Setelah membeli crypto, pelajari cara menyimpannya dengan aman. Ada dua jenis dompet digital: hot wallet (terkoneksi internet) dan cold wallet (offline).

"Pahami cara menyimpan aset dengan benar. Jika exchange diretas, asetmu bisa hilang. Pelajari juga tentang private key dan seed phrase," katanya.

Kesalahan dalam keamanan bisa berakibat fatal karena aset crypto yang hilang hampir tidak mungkin dikembalikan.

  1. Waspada Proyek yang Terlalu Menggiurkan

Banyak proyek crypto baru yang menjanjikan keuntungan fantastis dalam waktu singkat, tetapi seringkali itu hanya tipuan (scam atau rug pull).

"Jika ada yang menjanjikan keuntungan 10x dalam sebulan, itu tanda bahaya. Investasi itu maraton, bukan sprint," tegas Timothy.

Selalu lakukan riset mandiri DYOR (Do Your Own Research) sebelum berinvestasi.

  1. Tetapkan Tujuan Investasi yang Jelas

Banyak pemula terjun tanpa rencana. Apakah tujuannya untuk investasi jangka panjang, trading harian, atau sekadar belajar?

"Dengan tujuan yang jelas, kamu bisa lebih disiplin. Jangan sampai panik saat harga turun dan malah jual rugi," sarannya.

Strategi seperti dollar cost averaging (investasi rutin dalam jumlah kecil) bisa membantu mengurangi dampak volatilitas harga.

  1. Edukasi Lebih Penting daripada Ikut Tren

Perkembangan investasi crypto di Indonesia menunjukkan bahwa masyarakat semakin terbuka terhadap inovasi keuangan. Namun, tanpa literasi yang memadai, potensi besar ini justru bisa berubah menjadi kerugian.

Apa yang diajarkan Timothy Ronald menjadi panduan berharga bagi siapa pun yang ingin memulai investasi crypto dengan cara yang benar.

Dengan pendekatan realistis, kesadaran akan risiko, dan strategi yang matang, crypto bisa menjadi alat mencapai tujuan finansial bukan sumber masalah.

Daripada sekadar ikut tren dan menyesal kemudian, lebih baik belajar dan memahami. Sebab, dalam dunia investasi terutama crypto pengetahuan adalah aset terpenting yang tak tergantikan.


Berita Terkait


News Update