CIBINONG, POSKOTA.CO.ID - Sejumlah menteri meninjau pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 (Sentra Terpadu Inten Soeweno), Kabupaten Bogor, pada Senin, 14 Juli 2025.
Mereka di antaranya Menteri Sosial, Saifullah Yusuf (Gus Ipul); Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Muhaimin Iskandar; Menteri PAN-RB, Rini Widyantini, dan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
Sekadar diketahui, pelaksanaan MPLS bagi siswa Sekolah Rakyat, resmi dimulai secara serentak di 63 lokasi di seluruh Indonesia pada Senin, 14 Juli 2025.
Selain para menteri, hadir pula Kepala Komunikasi Kantor Kepresidenan, Hasan Nasbi; Kepala Staf Kepresidenan Letjen TNI (Purn), AM Putranto; Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar, dan Ketua Satgas Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh.
“Alhamdulillah, MPLS Sekolah Rakyat sudah bisa kita laksanakan hari ini. Kami berterima kasih kepada Pak Menko dan seluruh jajaran kementerian karena ini merupakan hasil kerja kolaboratif lintas sektor untuk menerjemahkan gagasan Presiden Prabowo,” kata Saifullah Yusuf kepada awak media di Sentra Terpadu Inten Soeweno.
Baca Juga: Daftar 100 Lokasi Pelaksanaan Program Sekolah Rakyat Tahun Ajaran 2025/2026
Gus Ipul menyampaikan, bahwa proses distribusi perlengkapan ke sejumlah Sekolah Rakyat, termasuk Sentra Terpadu Inten Soeweno di Kabupaten Bogor, masih berlangsung. Namun, ia memastikan bahwa secara umum sekolah sudah siap beroperasi.
"Bahwa belum semua peralatan itu sampai di titik-titik sekolah rintisan Sekolah Rakyat. Masih ada yang dalam perjalanan dan masih diproses. Jadi kalau nanti ada Sekolah Rakyat yang belum punya komputer atau seragam, itu karena memang masih dalam proses. Tetapi secara fisik, guru, sarana prasarana, dan seluruh siswa juga sudah siap," jelasnya.
Dalam kegiatan MPLS ini, para siswa diperkenalkan dengan lingkungan sekolah, aturan, serta nilai-nilai dasar yang akan menjadi fondasi karakter selama menempuh pendidikan. Sekolah Rakyat mengusung konsep pendidikan gratis dan berasrama yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
“InsyaAllah sampai awal Agustus akan ada 100 titik yang akan diresmikan langsung oleh Bapak Presiden. Kita berharap sekolah rakyat ini, bisa menjadi inspirasi bagi sistem pendidikan nasional, terutama dalam menanggulangi kemiskinan,” ungkap Gus Ipul.
Sementara itu, Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat RI, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menilai, bahwa Sentra Terpadu Inten Soeweno ini sangat siap untuk memulai proses kegiatan pembelajaran.
“Sekolah Rakyat Menengah Pertama 10 (Sentra Terpadu Inten Soeweno) ini, sangat siap untuk dimulai belajar mengajar Sekolah Rakyat beserta 100 titik lainnya. Karena itu, Insyaallah sudah sangat siap untuk diresmikan oleh Pak Presiden awal Agustus nanti," ujarnya.
Cak Imin pun berharap, masa orientasi dapat menjadi titik awal pembentukan karakter sekaligus pengenalan potensi diri bagi setiap siswa.
Ia menekankan pentingnya proses talent mapping yang dilakukan sejak awal, karena dapat membantu anak-anak memahami kemampuan dan arah masa depannya.
“Alhamdulillah, dengan talent mapping ini semua bisa terdeteksi sejak awal, sehingga masing-masing anak memiliki peta masa depannya. Peta masa depan itu penting, karena anak-anak jadi mengerti potensi dan peluang yang dimilikinya. Meskipun masih luas, tapi pilihan-pilihannya sangat baik,” ujarnya.
Baca Juga: Sekolah Rakyat Mulai Digelar, Bupati Bogor: Wujud Kemerdekaan dalam Pendidikan
Pada kesempatan yang sama, Ketua Satgas Sekolah Rakyat, M Nuh, menjelaskan, bahwa penerimaan siswa Sekolah Rakyat tidak diseleksi berdasarkan tes, melainkan melalui proses pemetaan kondisi jasmani, psiko-sosial, dan akademik.
"Tidak ada tes untuk masuk, yang digunakan adalah mapping, pemetaan. Ada tiga pemetaan yang kita lakukan yaitu pemetaan jasmani (termasuk kesehatan), pemetaan psiko-sosial, dan pemetaan akademik. Dari pemetaan tadi itulah kita jadikan baseline-nya, baru setelah itu masuk dalam proses pendidikan," ucap M Nuh.
Sentra Terpadu Inten Soeweno Kabupaten Bogor ini menampung 100 siswa yang terbagi dalam 4 rombongan belajar. Fasilitas yang tersedia meliputi ruang kelas, asrama, ruang guru, laboratorium, perpustakaan, ruang OSIS, ruang makan, ruang kesehatan, hingga lapangan olahraga.
Program MPLS ini pun menjadi penanda kesiapan Sekolah Rakyat dalam menyambut Tahun Ajaran 2025/2026. Pemerintah memastikan pelaksanaannya dilakukan serentak di 63 titik awal di seluruh Indonesia dan akan disusul oleh 37 titik lainnya yang dijadwalkan mulai pada akhir Juli di berbagai daerah lainnya. (CR-5)