Berikut penjabaran mendalam tujuan asesmen formatif berupa tes diagnostik yang dilakukan guru:
1. Mengetahui Pengetahuan Awal Siswa
Setiap siswa datang dengan latar belakang pengalaman dan pengetahuan yang berbeda. Tes diagnostik membantu guru mendapatkan gambaran utuh tentang apa yang sudah diketahui siswa sebelum materi baru diperkenalkan.
Misalnya, dalam pembelajaran matematika, guru perlu tahu apakah siswa sudah memahami konsep pecahan sebelum mempelajari desimal. Dengan demikian, pengajaran dapat dirancang relevan dan tidak melewatkan prasyarat penting.
Perspektif manusia: Di sinilah letak kepekaan guru dalam melihat keberagaman kemampuan belajar. Seorang guru yang peka tidak akan mudah menyalahkan siswa yang tertinggal, melainkan mencari cara agar proses belajar dapat dimulai dari titik kesiapan yang sesuai.
2. Mendeteksi Miskonsepsi dan Kesalahan Pemahaman
Banyak siswa mengalami miskonsepsi—pemahaman keliru yang sering tertanam sejak dini. Contohnya, siswa mungkin berpikir bahwa semua bilangan desimal lebih besar daripada pecahan biasa, padahal tidak selalu demikian.
Tes diagnostik memungkinkan guru menangkap kesalahan ini lebih awal. Dengan melakukan klarifikasi, guru mencegah miskonsepsi berkembang menjadi hambatan belajar jangka panjang.
3. Mengungkap Kesulitan Belajar Spesifik
Selain miskonsepsi, tes diagnostik juga berfungsi mengidentifikasi area yang menjadi kelemahan mendasar siswa, seperti kesulitan dalam memahami instruksi, lambat membaca, atau tidak mampu mengaitkan konsep abstrak dengan praktik nyata.
Ketika kesulitan terpetakan secara spesifik, intervensi pun dapat dirancang lebih tepat sasaran.
4. Merancang Intervensi yang Tepat
Data tes diagnostik ibarat peta jalan. Guru bisa menentukan apakah siswa memerlukan pengayaan, bimbingan remedial, atau pendampingan intensif.
Intervensi dapat berupa:
- Pengelompokan belajar berdiferensiasi
- Tugas tambahan yang terstruktur
- Kegiatan remedial individual
- Konsultasi belajar personal
Perspektif manusia: Proses ini menunjukkan bahwa guru tidak hanya berfokus pada pencapaian target kurikulum, tetapi juga kesejahteraan belajar siswa.
5. Menyesuaikan Strategi Pembelajaran
Hasil asesmen formatif sering menjadi cermin bagi guru untuk merefleksi metode pengajarannya.