CIANJUR, POSKOTA.CO.ID - Kabupaten Cianjur memperingati hari jadinya yang ke-348 tahun, sabtu, 12 Juni 2025. Berbagai harapan dilayangkan terhadap kota yang dikenal sebagai salah satu lumbung padi nasional ini.
Harapan tersebut disampaikan Anggota Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Karim. Sebagai putra asli Cianjur, ia berharap kota kelahirannya tersebut dapat lebih maju dan memberikan kenyamanan dan kesejahteraan terhadap warganya.
Menurut politisi Partai Gerindra ini, sebuah kota berhasil bukan hanya semata diukur dari pesatnya pembangunan infrastrukturnya. Namun, pelayanan kepada warganya, terutama menyangkut pelayanan kesehatan dan pendidikan harus baik.
Oleh karena itu, sebagai perwakilan masyarakat Cianjur yang duduk di parlemen provinsi, Abdul Karim akan mengawal berbagai program yang digulirkan Pemprov Jawa Barat terhadap pengembangan Kabupaten Cianjur.
"Saya menitik beratkan pada tiga program yang disampaikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat paripurna HUT ke-348 di DPRD Kabupaten Cianjur. Yaitu pembangunan infrastruktur, pelayanan kesehatan dan pendidikan. Sesuai kapasitas saya sebagai anggota dewan, maka saya akan mengawal program tersebut. Dan berharap Bupati Cianjur juga dapat menindaklanjuti program gubernur itu," kata legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten CIanjur tersebut, Sabtu, 12 Juli 2025.
Ia tidak menampik bpembangunan infrastruktur masih menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan Bupati Cianjur. Misalnya saja akses jalan desa dan irigasi persawahan.
"Ini harus menjadi perhatian, karena infrastruktur ini bukan hanya terlihat sebagai akses jalan atau irigasinya saja, namun juga dengan adanya perbaikan jalan dan irigasi maka dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun petani," ujarnya.
Sementara itu, peningkatan kualitas pendidikan juga harus ditopang dengan ketersediaan bangunan sekolah yang layak, sehingga siswa maupun guru dapat lebih nyaman dan kegiatan belajar mengajar. Terlebih, pendidikan merupakan konsen Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Indonesia Emas pada 2045.
Kemudian tidak kalah penting, pemberian pelayanan kesehatan gratis harus diikuti kualitas pelayanan di rumah sakit itu sendiri, terutama di desa-desa.
"PR-nya bagaimana warga desa tidak perlu lagi repot kalau mau berobat harus ke kota karena tidak tersedianya layanan kesehatan yang baik di desa," ucapnya.