PALMERAH, POSKOTA.CO.ID - Puskesmas Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, ramai dikunjungi masyarakat, Kamis, 10 Juli 2025. Masyarakat tampak antre untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Kasatpel UKP/PJ Lintas Klaster Puskesmas Palmerah, Mula Hutagaol memastika belum ada keluhan penyakit tertentu seusai banjir di wilayah ibu kota. Di Palmerah, titik banjir terpantau tidak terlalu parah.
"Jadi daerah yang biasanya seperti Jatipulo, Jalan Semangka 2, itu biasanya banjir. Kemudian Kemanggisan itu yang daerah pinggir kali, itu biasanya dulu-dulunya sempat banjir, sekarang sih beberapa tahun ini nggak banjir. Jadi kalau penyakit terkait dampak akibat banjir sih enggak ada," kata Mula kepada Poskota, Kamis, 10 Juli 2025.
Sejauh ini, pasien yang datang bertujuan untuk berobat penyakit umum, seperti batuk dan pilek. Pasien berpenyakit diabetes dan sejenisnya juga dilayani Puskesmas Palmerah.
Baca Juga: Puskesmas Kebon Jeruk Siapkan Mitigasi Kesehatan saat Banjir
Dalam sehari, puskesmas melayani sedikitnya 600 hingga 800 pasien dalam sehari, baik pengobataan maupun pemeriksaan ibu hamil.
"Kalau kunjungan sakit ya mulai batuk pilih, terus gangguan pencernaan, lalu ada juga yang maintenance ya, pemeliharaan, misalnya penyakit tidak menular ya, terutama darah tinggi dan penyakit diabetes, terutama tipe 2 karena memang harus terus minum obat," ujarnya.
Mula menjelaskan, faktor cuaca yang tidak menentu belakangan ini disebut menyebabkan masyarakat banyak yang mengalami keluhan seperti batuk, pilek, sampai gangguan pencernaan.
Maka dari itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kesehatan selama musim yang masih anomali ini khususnya di Jakarta.
"Biasanya karena kondisi cuaca yang berubah drastis dari panas ke dingin, dijaga daya tahan tubuh, makan dengan gizi seimbang, terutama untuk anak-anak sekolah ya, apalagi karena menjelang tahun ajaran baru ya," ujarnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Jakarta menyebut 326 orang mendapatkan pelayanan kesehatan selama banjir, Minggu, 6 Juli 2025, sore WIB. Ratusan warga ini mendapat pelayanan kesehatan selama berada di posko kesehatan di lokasi pengungsian.
"Jumlah pasien di layanan kesehatan yang kami berikan di lokasi banjir hingga Rabu, 9 juli sebesar 326 orang," kata Kepala Dinkes Jakarta, Ani Ruspitawati kepada Poskota.
Masyarakat yang mendapatkan pelayanan kesehatan terserang beberapa jenis penyakit, termasuk penyakit kulit.
Baca Juga: Dinkes Jakarta Pastikan Puskesmas Siap Layani Warga Terdampak RDF Rorotan
"Dengan kasus terbanyak adalah hipertensi, myalgia, dyspepsia dan dermatitis (penyakit kulit)," tuturnya.