"Kalau bukan anak presiden, apa bakal dapat perhatian sebanyak ini?"
Beberapa netizen juga menyelipkan sindiran halus dengan "pujian" berisi harapan jabatan:
"Wapres terhebat sepanjang masa... Bismillah direktur BUMN!"
"Keren banget, Pak Wapres! Semoga dapat proyek strategis!"
Kritik atas Penggunaan AI: Kurang Apresiasi Budaya
Selain soal pencitraan, banyak yang menilai penggunaan AI justru merusak esensi budaya Pacu Jalur. Tarian ini bukan sekadar tren, melainkan warisan bernilai sejarah dan spiritual.
Sebagian netizen menilai Gibran hanya menjadikan budaya sebagai alat eksistensi, bukan benar-benar mempromosikannya dengan penghayatan.
Baca Juga: Blunder? Akun IG Wapres Gibran Rakabuming Ketahuan Follow Akun Judol, Setwapres Beri Penjelasan
Budaya Bukan Sekadar Konten
Fenomena ini membuktikan publik semakin kritis membedakan antara apresiasi budaya dan aksi cari popularitas.
Diplomasi budaya di era digital memang penting, tapi harus dilakukan dengan kesungguhan dan pemahaman mendalam bukan sekadar ikut arus viral.