Momen Rita Butar Butar Salah Ucap Lirik Indonesia Raya Saat Pembukaan Piala Presiden 2025, Ucap 'Indonesia Merdeka'

Selasa 08 Jul 2025, 08:07 WIB
Rita Butar Butar saat menyanyikan Indonesia Raya pada pembukaan Piala Presiden 2025 di Stadion GBK, Jakarta, 6 Juli 2025. (Sumber: Tiktok/@angelsimanjuntak12)

Rita Butar Butar saat menyanyikan Indonesia Raya pada pembukaan Piala Presiden 2025 di Stadion GBK, Jakarta, 6 Juli 2025. (Sumber: Tiktok/@angelsimanjuntak12)

POSKOTA.CO.ID - Pukul 19.30 WIB, pembukaan Piala Presiden 2025 dimulai dengan parade atraksi budaya, sambutan resmi panitia, serta perkenalan tim peserta. Sesuai tradisi ajang-ajang olahraga nasional, sesi menyanyikan lagu kebangsaan menjadi puncak seremoni pembuka.

Rita Butar Butar, penyanyi yang telah malang melintang di industri musik Indonesia selama puluhan tahun, didapuk sebagai sosok kehormatan untuk membawakan Indonesia Raya. Saat bagian lirik “Marilah kita berseru, Indonesia bersatu,” terdengar, ia secara tidak sengaja menggantinya menjadi “Indonesia merdeka.”

Kesalahan ini, walau singkat, menimbulkan keheningan sesaat di stadion. Beberapa tamu VIP tampak terkejut, dan sejumlah penonton mengangkat ponsel untuk merekam. Video kemudian beredar di TikTok, Instagram, dan X (Twitter).

Baca Juga: Berapa Harta Kekayaan Liana Saputri? Anak Haji Isam yang Kini Jadi Pemegang Saham KFC

Respons Publik yang Terpolarisasi

Tidak butuh waktu lama, cuplikan tersebut viral dengan beragam komentar. Sebagian warganet mengkritik keras, menyebut kesalahan lirik sebagai tanda kurangnya persiapan atau profesionalisme. Komentar lain menilai improvisasi vokal Rita justru memperkeruh kejelasan teks lagu kebangsaan.

“Rita Butar Butar yang dikenal sebagai penyanyi senior kok bisa keliru menyanyikan lirik lagu kebangsaan? Wah bisa gawat kalau zaman Soeharto,” tulis akun @GeraldoGhani24 di X.

Di sisi lain, tidak sedikit pengguna media sosial yang bersikap lebih empatik. Mereka menekankan faktor usia, tekanan mental, serta potensi “human error” di panggung besar.

“Ya wajarlah… dia kan sudah berumur dan manusia biasa,” ungkap akun @renaldialdi4612.

Budaya Seremonial dan Sensitivitas Lagu Kebangsaan

Lagu kebangsaan Indonesia Raya bukan sekadar simbol formal. Ia memiliki makna historis yang mendalam, erat dengan perjuangan kemerdekaan serta identitas kolektif bangsa. Oleh sebab itu, ketepatan dalam penyanyian liriknya menjadi elemen krusial.

Dalam konteks acara kenegaraan atau olahraga berskala nasional, lagu kebangsaan sering kali menjadi cermin integritas penyelenggara dan wujud penghormatan terhadap simbol negara. Para penyanyi yang ditunjuk biasanya melakukan gladi bersih beberapa kali.

Namun, sebagaimana yang terjadi pada Rita Butar Butar, tekanan psikologis di hadapan ribuan penonton dapat memicu kekeliruan yang tidak disengaja. Hal semacam ini bukan pertama kali terjadi, bahkan dalam ajang internasional sekalipun.

Preseden Kesalahan Lagu Kebangsaan di Dunia

Fenomena salah lirik lagu kebangsaan bukan hal asing secara global. Misalnya:

  • Roseanne Barr pada 1990 melakukan penampilan kontroversial The Star-Spangled Banner dengan nada satir, memicu kemarahan publik Amerika Serikat.
  • Christina Aguilera saat Super Bowl 2011 juga salah menyanyikan bagian lirik lagu kebangsaan AS.
  • Siti Nurhaliza pernah dikritik karena “penekanan nada” yang dianggap kurang sesuai saat membawakan Negaraku di Malaysia.

Peristiwa-peristiwa tersebut menunjukkan bahwa penampilan lagu kebangsaan selalu berada di bawah pengawasan ketat publik, yang sensitif terhadap detail sekecil apa pun.

Laga Pembuka yang Tetap Meriah

Meski insiden tersebut mencuri perhatian, acara pembukaan Piala Presiden 2025 tetap berlangsung lancar. Laga pembuka menghadirkan pertandingan antara Oxford United klub tamu asal Inggris dan tim Liga Indonesia All Star.

Pertandingan berjalan sengit dengan tempo cepat. Oxford United menunjukkan kualitas permainan menyerang yang efektif. Laga berakhir dengan skor 6–3 untuk kemenangan tim tamu. Ribuan penonton yang memadati tribun utama tampak puas menyaksikan aksi para pemain bintang.

Respons Resmi dan Klarifikasi

Hingga artikel ini diterbitkan, Rita Butar Butar belum memberikan pernyataan resmi terkait kekeliruan tersebut. Pihak penyelenggara Piala Presiden juga belum menyampaikan penjelasan detail mengenai persiapan gladi resik.

Sebagian media menduga faktor keterbatasan waktu latihan dan tekanan publik sebagai penyebab utama.

Dimensi Humanis di Balik Kontroversi

Kontroversi ini menegaskan bahwa kesalahan manusiawi di panggung nasional bisa berujung viral dalam hitungan detik. Dalam era digital, rekaman amatir dapat memengaruhi opini publik secara masif.

Namun, penting untuk memandang peristiwa ini secara proporsional. Rita Butar Butar adalah artis yang selama kariernya telah menyumbangkan banyak karya bagi industri musik Indonesia. Kekeliruan yang terjadi tidak serta-merta menghapus kontribusi panjangnya.

Fenomena serupa hendaknya menjadi pengingat bahwa profesionalisme dan persiapan memang penting, tetapi empati terhadap faktor human error juga tak kalah relevan.

Pentingnya Gladi Resik dan Standar Teknis

Pihak protokoler acara-acara nasional biasanya memberlakukan beberapa prosedur:

  1. Latihan berulang (gladi resik) minimal tiga kali.
  2. Pengawasan oleh dirigen atau konduktor resmi.
  3. Penyediaan cue-card atau monitor lirik cadangan.

Dalam beberapa acara internasional, penyanyi dibekali earpiece untuk mendengarkan metronom atau panduan nada. Langkah-langkah ini dapat meminimalkan risiko kekeliruan, meski tidak bisa menjamin 100% kesempurnaan.

Baca Juga: Kenapa Banyak Daerah di Jakarta Pakai Nama Kebon? Ternyata Begini Asal Usulnya

Pelajaran dari Insiden Piala Presiden

Dari sudut pandang kebudayaan, insiden di GBK menjadi refleksi penting: bagaimana masyarakat modern sangat cepat bereaksi terhadap simbol-simbol negara, dan bagaimana media sosial membentuk narasi publik.

Peristiwa ini juga menjadi pengingat bagi penyelenggara agar selalu:

  • Memberi waktu latihan memadai bagi penampil.
  • Menyediakan pendamping teknis profesional.
  • Membangun saluran klarifikasi yang cepat dan transparan.

Kesalahan lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh Rita Butar Butar pada pembukaan Piala Presiden 2025 adalah peristiwa yang memicu kontroversi sekaligus empati.

Peristiwa ini memperlihatkan dua sisi: pentingnya ketelitian saat menyanyikan simbol negara, dan perlunya pemahaman bahwa semua manusia bisa keliru, terutama dalam tekanan panggung berskala nasional.


Berita Terkait


undefined
JAKARTA RAYA

BPBD: 62 RT di Jakarta Terendam

Selasa 08 Jul 2025, 07:57 WIB

News Update