CAKUNG, POSKOTA.CO.ID – Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku belum tidur sejak Minggu malam akibat banjir yang merendam ratusan RT di ibu kota.
Ia menyebut bencana ini sebagai peristiwa banjir terparah selama empat bulan masa kepemimpinannya.
“Saya ingin menyampaikan, kalau dilihat mata saya, Ibu Ika dan sebagainya, kami rata-rata belum ada yang tidur, karena memang baru pertama kali dalam kepemimpinan saya selama 4 bulan ini, inilah banjir yang terjadi bersamaan,” kata Pramono di Kali Irigasi Bekasi Tengah, Cakung, Jakarta Timur, Senin, 7 Juli 2025.
Menurut Pramono, banjir dipicu oleh tiga faktor yang terjadi bersamaan.
Baca Juga: Ratusan RT dan 3 Ruas Jalan di Jakarta Masih Tergenang Banjir, 1.026 Warga Mengungsi
“Yang pertama adalah banjir kiriman, yang kedua adalah banjir karena curah hujan yang ada di tempat di Jakarta, yang ketiga pas bersamaan, rob atau permukaan air lautnya naik,” jelasnya.
Permukaan air laut di Utara Jakarta disebut baru turun sekitar pukul 22.30 WIB, sehingga baru pada saat itulah pompa air bisa diaktifkan.
“Sehingga baru saat itulah kemudian, kita menggunakan pompa yang dimiliki oleh pemerintah Jakarta, kurang lebih 600,” ucapnya.
Namun, beban pompa sangat berat. “Dari 600 pompa itu, karena airnya begitu banyak, akhirnya 10 pompa terbakar. Saya tadi baru saja mendapatkan laporan dari Ibu Ika (Kadis SDA DKI Jakarta),” tambahnya.
Baca Juga: Sunda Kelapa: Pelabuhan Penting di Abad ke-16 yang Menjadi Cikal Bakal Jakarta
Pramono juga menyebut telah memantau langsung situasi di seluruh wilayah Jakarta.
“Saya kontrol satu-satu sampai dengan jam 3 pagi pun, kami masih berkomunikasi dan alhamdulillah kalau melihat apa yang dilakukan di Jakarta, sekarang ini banjir tinggal sedikit ada di Jakarta Timur dan sedikit di Barat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, wilayah strategis seperti Bundaran HI dan Istana Negara diprioritaskan agar tidak tergenang.
“Jam 10.30 itu sebenarnya belum bisa dipompa, tapi kalau tidak dipompa, mohon maaf, semalam itu beberapa daerah yang strategis pasti akan tergenang,” ucapnya.
“Tetapi akhirnya dipompa pelan-pelan daerah-daerah strategis seperti Bundaran HI, Istana, dan sebagainya yang kita rawat jangan sampai, apa, kena banjir sedikit pun,” lanjut Pramono.
Ia mengapresiasi kinerja Dinas SDA yang disebut mampu mengendalikan banjir sejak tengah malam.
“Dan Alhamdulillah dengan pengaturan yang ada sampai dengan malam kurang lebih jam 12-an lah, itu mulai tertangani dengan baik dan pagi ini semuanya berjalan lancar dan mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh sumber daya air dan juga para pemerintahan banjir semalam ini memang itu baru pertama kali dan saya sampai sekarang belum tidur,” tutupnya. (cr-4)