Siti Arini, 42 tahun, wanita asal Sukabumi menangis tersedu-sedu usai gagal berangkat ke Arab Saudi sebagai PMI ilegal. Siti berharap suatu saat nanti bisa berangkat sebagai pekerja resmi. Jumat 4 Juli 2025. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Nasional

Gagal ke Arab Saudi, Calon PMI Ilegal Asal Sukabumi Keluhkan Sulitnya Mencari Kerja di Tanah Air

Sabtu 05 Jul 2025, 08:53 WIB

BEKASI, POSKOTA.CO.ID – Air mata Siti Arini, 42 tahun, calon PMI Ilegal yang hendak diberangkatkan ke Arab Saudi tak terbendung saat menceritakan nasibnya.

Ibu asal Sukabumi ini masih syok karena nyaris diberangkatkan secara ilegal.

Dengan suara bergetar, ia mengaku nekat ingin bekerja ke luar negeri karena terdesak kebutuhan ekonomi.

Usia dan ijazah yang terbatas membuatnya sulit mendapatkan pekerjaan di dalam negeri.

“Saya hanya tunggu di rumah. Kalau ada proses kayak surat-surat atau sidik jari, baru saya datang lagi ke tempat penampungan,” kata Siti saat ditemui di Polres Metro Bekasi Kota, Jumat, 4 Juli 2025.

Ia mengaku mulai menjalani proses sejak 10 Juni lalu, setelah mendapatkan informasi lowongan dari seorang teman yang lebih dulu bekerja di Arab Saudi.

Baca Juga: Demi Ekonomi, Calon PMI Nekat Berangkat ke Arab Saudi Tanpa Persiapan

“Saya ada teman kenalan, dia juga berangkat ke sana dan kerja di sana. Makanya saya tahu informasi lowongan ini. Tapi kalau saya masih proses,” ujarnya.

Siti juga mengakui tidak memiliki kemampuan bahasa Arab maupun keterampilan kerja khusus.

Namun ia pernah bekerja di pabrik garmen sebelum akhirnya berhenti karena faktor usia dan pendidikan.

“Sebelum itu saya kerja di Indonesia, pernah di garmen. Tapi saya mentok di ijazah. Dan untuk sekarang, ijazah dan usia saya sudah tidak bisa lagi dipakai untuk kerja di garmen,” katanya.

Karena sulit mencari kerja, ia tertarik dengan janji gaji sebesar 1.200 riyal atau sekitar Rp5 juta per bulan.

“Kalau untuk kerja, mungkin di sini sulit. Tapi tujuan saya di sana kerja. Kita juga dijanjiin dapat gaji 1.200 riyal. Itu saya kira cukup, alhamdulillah,” tutur Siti.

Sayangnya, rencana itu kandas. Ia diamankan bersama calon pekerja lainnya sebelum sempat berangkat.

Meski demikian, ia tetap menyimpan harapan untuk bisa bekerja di luar negeri secara resmi.

Baca Juga: Menteri P2MI Jenguk 18 Calon PMI Ilegal yang Gagal Berangkat ke Arab Saudi

“Harapan saya tetap ingin kerja di Timur Tengah, tapi secara resmi,” ucapnya.

Siti menyebut belum mengeluarkan uang untuk proses keberangkatan. Sebaliknya, ia justru sudah menerima uang dari penyalur.

“Saya udah dapat uang dari penyalur, saya dijanjikan 9 juta dan sudah dikasih Rp4.500.000 dulu,” jelasnya.

Dalam proses pemberkasan, ia hanya diminta menyerahkan fotokopi KTP, KK, serta paspor. Sementara visa yang dipakai bukan visa kerja, melainkan visa ziarah.

“Pemberkasan itu dokumennya KTP sama KK, itu pun juga fotokopian. Paspor dan visa-nya itu ziarah,” pungkasnya.

Siti adalah satu dari banyak perempuan yang rela menempuh jalan apa pun demi penghidupan keluarganya. Meski gagal kali ini, semangatnya belum padam. Ia masih percaya, kerja halal dan resmi bukan hal yang mustahil jika dijalani dengan benar. (cr-3) 

Tags:
sulit mencari kerjaPMI IlegalArab SaudiSukabumi

Tim Poskota

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor