Lalu, mata kuliah geografi-ekonomi-politik (geoekopol) tidak dihadirkan sebagai disiplin ilmu yang membahas tentang sistem ekonomi dan politik yang berhubungan dengan letak geografis suatu negara. Ilmu ini bahkan didelet dari kampus kita. Kita rabun pada ilmu ini karena kini jadi ilmu langka.
Padahal, geoekopol juga bisa diartikan sebagai sistem ekopol atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh letak geografis suatu negara agar lakunya pancasila: bertuhan, berkemanusiaan dan bersemesta. Dus, sangat penting tapi diabsenkan.
Akibatnya kita dijajah kembali. Padahal, penjajahan hadirkan kebodohan. Lalu kebodohan mendatangkan kemiskinan. Lalu kemiskinan menghasilkan kekufuran. Lalu kekufuran memperanakkan penjilatan. Lalu penjilatan memastikan pengkhianatan.
Baca Juga: Benarkah Netty Ratna Wulan dan dr Reza Gladys Ibu dan Anak? Status Hubungan Keluarga Bikin Geger
Ngeri. Betul-betul mengerikan. Tapi jangan terus bersedih. Mari bersegera sadar dan lawan. Sebab, tugas kita mendelet itu semua (5 warisan kolonial) untuk memastikan hadirnya nusantara sorga dan bumi sorgawi secepatnya. Semoga.(*)