Dengan kemampuan bergerak bebas dan pandangan 360 derajat, robot ini dinilai lebih dinamis dan efektif. Diharapkan robot-robot tersebut dapat digunakan untuk pengawasan di lokasi berbahaya, penanganan bahan peledak, penyanderaan, hingga misi penyelamatan di area bencana.
Baca Juga: Antisipasi Kemacetan, Polri Keluarkan Surat Imbauan WFH saat HUT Bhayangkara
Sementara itu, Irwasum Polri Komjen Dedi Prasetyo mengatakan, robot-robot ini akan menjadi mitra strategis personel Polri di masa depan, terutama untuk tugas-tugas berisiko tinggi.
Robot-robot dirancang untuk mengurangi bahaya bagi personel dan meningkatkan akurasi operasi. Namun hingga saat ini pihaknya masih terus belajar dari praktik terbaik negara-negara maju.
“Modernisasi Polri adalah perjalanan panjang yang membutuhkan dukungan seluruh rakyat Indonesia. Teknologi ini hadir untuk memperkuat nilai kemanusiaan dalam pelayanan kepolisian,” kata Dedi.
Polri menggandeng perusahaan lokal, PT SARI Teknologi untuk mengembangkan robot-robot ini sesuai kebutuhan kepolisian.
Robot i-K9, misalnya, mampu bertahan selama 8 jam di cuaca ekstrem dan terintegrasi dengan kecerdasan buatan (AI) untuk analisis perilaku.
Sementara itu, robot humanoid masih dalam tahap pengembangan intensif untuk memenuhi kebutuhan pelayanan dan keamanan masyarakat.
“Kami membangun teknologi ini dengan menyesuaikan kebutuhan unik Polri. Robot humanoid masih terus diuji coba dan disempurnakan algoritmanya untuk mencapai tingkat operasional penuh,” ucap Direktur Utama PT SARI Teknologi, Yohanes Kurnia Widjaja.