Tiga pria tengah berbincang santai di warteg sambil menikmati kopi dan membahas makna hijrah. Salah satu dari mereka menyampaikan bahwa hijrah berarti menjadi lebih baik dari sebelumnya. (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

SERBA-SERBI

Obrolan Warteg : Hijrah Menjadi Lebih baik

Senin 30 Jun 2025, 07:16 WIB

POSKOTA.CO.ID - Ajakan untuk berhijrah masih mewarnai rangkaian peringatan 1 Muharram  1447 H yang sering disebut sebagai Tahun Baru Islam. Tentu ajakan hijrah untuk kebaikan, bukan keburukan.

Berhijrah dari hal yang baik menjadi lebih baik lagi.Yang kurang menjadi lebih, yang negatif menjadi positif. Ada kemajuan , bukan kemunduran dalam bersikap, bertutur kata serta berperilaku perbuatan.

 “Itulah makna hijrah menurut saya. Lantas bagaimana dengan kalian?,” tanya bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Saya copas saja seperti pendapat kalian,”kata Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Kehidupan Direksi BUMN Jadi Sorotan

“Jika dari dulu suka copas, sekarang juga masih copas berarti nggak ada kemajuan dong. Itu namanya belum berhijrah,” kata Heri.

“Copas soal pendapat itu sebagai pertanda kita mendukung penuh pernyataan, tak satupun kata yang beda. Lain lagi kalau copas soal hasil karya,” kata Yudi.

“Yang pasti, sebagaimana peringatan tahun baru lainnya, hendaknya menjadi momentum untuk secara terus menerus mawas diri, introspeksi terhadap hal apa yang belum dilakukan , sudah dilakukan  dan, apalagi yang harus dilakukan”  urai mas Bro.

‘Prinsipnya hari ini harus lebih baik dari kemarin. Besok harus lebih baik dari hari ini begitu seterusnya. Tanpa harus melihat hari apa, bulan apa dan tahun berapa.,” kata Heri.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Mati Suri, Dibubarkan

“Setuju, sebut saja itu SOP (Standar Operasional Prosedur ) diri yang wajib dijalankan setiap hari, tanpa kecuali,” kata Yudi.

“Lantas baik di bidang apa ?,” tanya Heri.

“Ya, baik dalam segalanya. Baik dalam ucapan, terlebih perilaku perbuatan,” ujar Yudi.

“Jika ia seorang pejabat, jadilah pejabat yang merakyat, melindungi dan mengayomi. Bukan menyakiti. Jika aparat, jadilah aparat yang melakukan pengabdian terbaiknya kepada bangsa dan negara sebagaimana tugas dan kewajibannya. Meningkatkan pelayanan publik, “ ujar mas Bro.

“Ini juga berlaku hari ini harus lebih dari kemarin. Bukan hari ini baik, besok kurang baik, besoknya lagi melorot lagi. Itu namanya kemunduran,” kata Heri.

“Berat juga menjadi lebih baik ya, terkait dengan pekerjaan saja butuh  perjuangan, apalagi terhadap lingkungan sekitar,” kata Yudi.

Baca Juga: Obrolan Warteg: Jika Bersumpah Dengan Bahasa Inggris

“Itu semua tergantung bagaimana niatnya,” kata Heri.

“Niat saja tidak cukup, yang terpenting adalah pengamalan. Yang paling sederhana awali segala sesuatu dengan niat untuk kebaikan, bukan keburukan.. Ini harus konsisten, tidak goyah oleh segala macam godaan, termasuk ‘tiga ta’ – tahta, harta dan wanita,” kata mas Bro. (Joko Lestari)

Tags:
hijrahobrolan wartegTahun Baru Islam

Tim Poskota

Reporter

Fani Ferdiansyah

Editor