Terowongan sepanjang 4 km yang membelah gunung menjadi satu-satunya jalur darat yang bisa diakses. Semua fasilitas vital mulai dari sekolah, kantor pos, klinik, hingga supermarket berada dalam gedung yang sama. Meski tampak aneh, konsep ini memungkinkan efisiensi logistik dan perlindungan dari cuaca ekstrem.
Baca Juga: Kapal Bocor di Pulau Semak Daun, 7 Nelayan Dievakuasi
Kekuatan Adaptasi Manusia
Kisah sepuluh lokasi ekstrem ini menggambarkan bahwa kemajuan teknologi bukan satu-satunya faktor penentu kualitas hidup. Solidaritas komunitas, nilai sejarah, serta tekad untuk mempertahankan identitas budaya menjadi alasan utama mengapa sebagian masyarakat tetap tinggal di tempat yang tampak mustahil untuk dihuni.
Dari badai pasir Wadi Halfa hingga kegelapan abadi di Ittoqqortoormiit, manusia terus menunjukkan kemampuan luar biasa untuk beradaptasi.
Meski risiko kesehatan dan keterbatasan fasilitas menjadi tantangan berat, keberadaan komunitas-komunitas ini menjadi bukti nyata ketahanan manusia terhadap alam yang tak selalu bersahabat.