POSKOTA.CO.ID - Serial fenomenal Squid Game akhirnya mencapai musim ketiganya. Tepat pada 27 Juni 2025, Netflix merilis seluruh episode Squid Game Season 3 secara global melalui situs resmi platform tersebut. Bagi para penggemar yang telah mengikuti sejak musim pertama, musim terbaru ini menjadi puncak perjalanan kisah para pemain yang mempertaruhkan nyawa demi hadiah uang dalam kompetisi mematikan.
Salah satu kejutan paling besar datang ketika Baby 222 berhasil keluar sebagai pemenang. Kemenangan pemain bernomor 222 menjadi sorotan utama media dan viral di berbagai platform, termasuk TikTok dan Twitter. Sebagian besar penonton mengaku tidak menduga bahwa Baby 222 yang sejak awal tampil sebagai karakter misterius ternyata mampu mengalahkan semua pesaing.
Namun, bukan hanya kemenangan yang menjadi perbincangan. Akhir tragis musim ketiga memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar. Banyak yang merasa terpukul dengan kematian karakter-karakter utama, terutama Seong Gi-hun yang sejak awal menjadi pusat cerita.
Baca Juga: Intip Spesifikasi dan Keunggulan 3 HP Murah Rp1 Jutaan Versi Gadgetin
Kekecewaan Penggemar terhadap Ending Squid Game Season 3
Tidak sedikit warganet yang mengungkapkan kekecewaan mendalam di media sosial. Tagar #RIPGihun sempat menduduki trending topic di Twitter pada hari penayangan perdana.
Komentar-komentar bernada sedih dan marah pun membanjiri kolom diskusi:
“Gak terima Gi-hun mati. Dia sudah menderita sejak season pertama. Kenapa harus berakhir seperti ini?” tulis seorang penonton.
“Hyunju gua mati, Junhee gua mati, Gi-hun gua juga mati,” curhat warganet lain yang turut merasakan kehilangan.
Reaksi ini menunjukkan keterikatan emosional yang sangat kuat antara serial Squid Game dan para penggemarnya. Sejak debut pada 2021, Squid Game memang sukses menciptakan karakter-karakter yang kompleks, penuh luka batin, namun memiliki perjuangan yang begitu manusiawi.
Alasan Kematian Gi-hun dalam Squid Game Season 3
Sutradara Hwang Dong Hyuk dalam konferensi pers pada 9 Juni 2025 menjelaskan bahwa keputusan untuk menamatkan kisah Gi-hun sudah direncanakan sejak awal pengembangan naskah musim ketiga.
Menurut Hwang, Gi-hun mewakili kritik sosial tentang ketidakadilan sistemik. Kematian Gi-hun di babak terakhir menjadi simbol bahwa tidak semua perjuangan demi keadilan bisa dimenangkan dalam tatanan dunia yang telah korup.