POSKOTA.CO.ID - Jenazah pendaki Brasil, Juliana Marins yang berhasil dievakuasi di Gunung Rinjani akan diotopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis, 26 Juni 2025.
Juliana mengalami insiden tragis saat melakukan pendakian ke Gunung Rinjani. Ia mendaki bersama lima wisatawan lain dan dipandu oleh satu guide.
Kemudian Juliana diketahui terjatuh dan dicurigai ada di lereng Rinjani dengan kedalaman 200 meter.
Adanya laporan insiden tersebut, tim SAR bergegas untuk melakukan penyelamatan. Namun akibat cuaca buruk, proses evakuasi menjadi sulit dan rumit.
Baca Juga: Korban Gempa Lombok Menjadi 16 Orang, Petugas Masih Evakuasi Pendaki Gunung Rinjani
Lebih lanjut Juliana berhasil dievakuasi di kedalaman 600 meter pada Selasa, 24 Juni 2025, namun nahas saat ditemukan sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan.
Autopsi Jenazah Juliana Marins di RS Bhayangkara Mataram
Jenazah Juliana Marins dijadwalkan untuk menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis, 26 Juni 2025, pukul 08.00 WITA.
Proses ini merupakan bagian penting dalam investigasi penyebab insiden pendaki Rinjani ini.
Setelah autopsi selesai, jenazah Juliana akan segera diberangkatkan menuju Denpasar, Bali. Selanjutnya, dari Bali jenazah pendaki Brasil ini akan diterbangkan kembali ke negara asalnya, Brasil.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Mengapa Evakuasi Pendaki Brasil di Gunung Rinjani Lama dan Rumit
"Jika sudah rampung, kami bisa langsung memberangkatkannya ke Denpasar," jelas Plh. Sekda NTB, Lalu Moh. Faozal.
Pemberangkatan jenazah Juliana ke Bali akan dilakukan melalui jalur darat. Hal ini dikarenakan tidak ada penerbangan langsung yang tersedia dari Lombok menuju Bali.
Setelah tiba di Bali, barulah proses pemulangan jenazah ke Brasil dapat dilanjutkan dengan penerbangan internasional.
Plh. Sekda NTB, Lalu Moh. Faozal, menambahkan bahwa pihak keluarga Juliana dijadwalkan hadir untuk menyaksikan langsung proses autopsi pada Kamis pagi.
Baca Juga: Pendaki Wanita Asal Brasil Ditemukan Meninggal Dunia di Gunung Rinjani
Saat ini, keluarga korban masih berada di Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, menunggu semua proses administrasi dan medis selesai.
Sebagai bentuk empati dan dukungan, Pemerintah Provinsi NTB telah memastikan untuk menanggung seluruh kebutuhan keluarga Juliana selama mereka berada di NTB.
Bantuan ini mencakup fasilitas ambulans dan transportasi, menunjukkan dukungan penuh pemerintah daerah terhadap keluarga korban dalam masa sulit ini.
Baca Juga: Karhutla di Kaki Gunung Rinjani Hanguskan 95 Hektare Lahan
Kronologi Penemuan Jenazah Juliana Marins
Insiden tragis pendaki Brasil di Rinjani ini terjadi pada Sabtu, 21 Juni 2025, ketika Juliana dilaporkan terjatuh di lereng Gunung Rinjani.
Sejak saat itu, tim SAR gabungan melakukan upaya pencarian intensif di Gunung Rinjani.
Setelah pencarian berhari-hari dalam kondisi yang menantang, jenazah Juliana akhirnya berhasil ditemukan oleh tim SAR gabungan pada Selasa, 24 Juni 2025.
Jenazah ditemukan di kedalaman 600 meter dari lokasi terakhirnya, menunjukkan betapa sulitnya medan di Gunung Rinjani.
Meskipun menghadapi cuaca buruk dan tanpa bantuan helikopter, tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi jenazah Juliana dari pos Pelawangan menuju Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), yang terletak dekat pintu masuk jalur pendakian.