Disebut 'Permata dari Pulau Jawa', Daerah Ini Justru Termiskin di Yogyakarta Dipimpin Bupati Berutang Rp2,9 Miliar

Selasa 24 Jun 2025, 16:43 WIB
Disebut "Permata dari Pulau Jawa", Daerah Ini Justru Termiskin di DIY: Bupatinya Terlilit Utang Fantastis (Sumber: Pinterest)

Disebut "Permata dari Pulau Jawa", Daerah Ini Justru Termiskin di DIY: Bupatinya Terlilit Utang Fantastis (Sumber: Pinterest)

Jika dihitung secara keseluruhan, kekayaan sebelum dikurangi utang mencapai Rp33,9 miliar, menjadikannya salah satu pejabat dengan kekayaan signifikan di tingkat kabupaten/kota di DIY.

Apa yang Menyebabkan Kemiskinan Bertahan?

Beberapa faktor utama yang bisa menjelaskan mengapa Kulon Progo tetap berada dalam jerat kemiskinan meskipun punya potensi besar:

  1. Ketimpangan Infrastruktur

    • Akses transportasi masih menjadi kendala di beberapa wilayah pegunungan dan pesisir, menghambat distribusi hasil bumi dan pariwisata.
  2. Keterbatasan Akses Pendidikan dan Kesehatan

    • Masyarakat di wilayah pedesaan masih mengalami kesenjangan fasilitas dasar, berkontribusi terhadap rendahnya produktivitas ekonomi.
  3. Ketergantungan pada Wilayah Lain

    • Banyak warga menggantungkan hidupnya di pusat kota Yogyakarta, yang berarti roda ekonomi lokal Kulon Progo belum cukup kuat untuk berdiri sendiri.
  4. Pola Konsentrasi Kekayaan

    • Fenomena pejabat dengan harta berlimpah dibandingkan masyarakat umum menunjukkan adanya distribusi ekonomi yang tidak merata.

Baca Juga: Kini Warga DKI Jakarta Lebih Mudah Akses Layanan Kesehatan Dengan JKN!

Harapan dan Solusi ke Depan

Melihat realitas ini, beberapa langkah strategis dapat menjadi harapan untuk memperbaiki situasi ekonomi masyarakat Kulon Progo:

  • Penguatan UMKM berbasis desa

    • Mendorong program inkubasi bisnis, pendampingan pemasaran digital, dan akses permodalan dari pemerintah pusat.
  • Perluasan infrastruktur konektivitas

    • Peningkatan jalan desa dan jembatan penghubung kawasan wisata dapat mempermudah perputaran ekonomi.
  • Optimalisasi Dana Keistimewaan DIY

    • Memastikan bahwa dana keistimewaan tidak hanya terserap di pusat kota, namun dialokasikan secara merata ke kabupaten penyangga seperti Kulon Progo.
  • Transparansi dan integritas pejabat

    • Kekayaan pejabat publik harus dibarengi dengan integritas tinggi dan program nyata untuk rakyat. Pemeriksaan publik terhadap LHKPN harus menjadi budaya, bukan sekadar formalitas.

Kulon Progo adalah gambaran nyata tentang bagaimana keindahan alam dan potensi wisata tidak selalu sejalan dengan kesejahteraan masyarakatnya.

Dijuluki sebagai “Permata dari Pulau Jawa”, daerah ini menyimpan ironi mendalam tentang kemiskinan dan ketimpangan ekonomi. Dengan kepemimpinan yang kuat dan distribusi pembangunan yang adil, Kulon Progo seharusnya bisa mengubah statusnya dari daerah termiskin menjadi wilayah yang benar-benar mencerminkan julukannya: permata yang bersinar bagi rakyatnya, bukan hanya dalam narasi wisata.


Berita Terkait


News Update