Anak Aniaya Ibu Kandung, Anggota DPRD Kota Bekasi Sebut Faktor Ekonomi Jadi Pemicu

Senin 23 Jun 2025, 20:40 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Alit Jamaluddin bersama perangkat desa menyambangi kediaman Meilanie, ibu di Bekasi Timur yang dianiaya anak kandungnya pada Senin, 23 Juni 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Alit Jamaluddin bersama perangkat desa menyambangi kediaman Meilanie, ibu di Bekasi Timur yang dianiaya anak kandungnya pada Senin, 23 Juni 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Nurpini Aulia Rapika)

BEKASI TIMUR, POSKOTA.CO.ID - Kasus kekerasan anak terhadap ibu kandung yang terjadi di wilayah Bekasi Timur memicu keprihatinan mendalam dari Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Alit Jamaluddin.

Usai bertemu dengan korban, Alit mengungkapkan bahwa faktor ekonomi menjadi pemicu Mochamad Ichsan Ezra Candra, 23 tahun, tega menganiaya ibu kandungnya sendiri, Meilanie, 46 tahun.

Peristiwa ini menjadi sorotan publik setelah terekam jelas dalam video CCTV dan viral di media sosial, memperlihatkan aksi pemukulan hingga penyeretan oleh pelaku kepada sang ibu hanya karena persoalan uang sebesar Rp30 ribu dan memaksa dipinjamkan motor ke tetangga.

Alit menegaskan, persoalan ekonomi menjadi pemicu utama di balik tragedi kemanusiaan tersebut. Ia menyebutkan, kondisi kemiskinan dan tekanan kebutuhan hidup kerap mendorong seseorang bertindak di luar nalar.

Baca Juga: Ibu Dianiaya Anak di Bekasi Dijemput KDM, Wali Kota Pastikan Beri Pendampingan Psikologis

"Realitas pahit yang harus dihadapi sang ibu bahwa kemiskinan dan tekanan ekonomi bisa memicu tragedi kemanusiaan di tengah keluarga sendiri," ujar Alit usai mengunjungi kediaman korban di Bekasi Timur, Senin 23 Juni 2025.

Dari hasil penelusurannya di lingkungan sekitar, Alit juga mengungkapkan bahwa kekerasan yang dilakukan pelaku terhadap korban, Ibu Melanie, bukan kali ini saja terjadi. Warga sudah lama resah dengan perilaku pelaku yang kerap melakukan tindakan kasar.

"Fakta di lapangan, ini bukan kejadian pertama. Warga juga sudah sering mengeluhkan sikap pelaku,"kata Alit.

Bahkan persoalan tersebut pernah diselesaikan di tingkat RT dan RW. Namun pelaku tetap saja melakukan kekerasan terhadap ibu kandungnya.

Lebih lanjut Alit menyebutkan, warga kerap melihat pelaku membawa senjata tajam dan bahkan mencuri tabung gas milik tetangga. Hal ini membuat kehadiran pelaku dinilai sebagai ancaman bagi ketertiban dan keamanan lingkungan.

Baca Juga: Anak Aniaya Ibu Kandung di Bekasi, Begini Pengakuan Pelaku ke Polisi

"Perilaku pelaku sudah mengarah pada ancaman sosial di lingkungan warga. Ini tak bisa dibiarkan," ujar Alit.

Sebagai wakil rakyat, Alit menyatakan DPRD Kota Bekasi mendorong aparat penegak hukum agar menangani kasus ini secara serius. Ia juga meminta jaminan perlindungan maksimal kepada korban dan warga yang merasa terancam oleh ulah pelaku.

"DPRD akan mendorong penanganan lebih serius terhadap kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) berbasis ekonomi, serta mendorong penguatan jaring pengaman sosial di tengah masyarakat," kata Alit.

Alit berharap negara, pemerintah, dan masyarakat lebih peduli terhadap maraknya kasus kekerasan yang menimpa perempuan, anak, dan lansia.

Kasus ini juga menjadi momentum untuk memperkuat perlindungan terhadap kelompok rentan di lingkungan keluarga. (CR-3)


Berita Terkait


News Update