Ayat ini mengajarkan agar kita tidak memberi dukungan, bahkan secara pasif, kepada hal-hal yang salah.
b. Memberikan Motivasi dan Apresiasi
Remaja juga memberi like sebagai bentuk dukungan kepada teman atau pembuat konten. Ini merupakan bagian dari akhlak Islam, yakni memberikan semangat kepada sesama.
“Barangsiapa tidak berterima kasih kepada manusia, maka ia tidak bersyukur kepada Allah.” (HR. Ahmad)
Like dapat menjadi bentuk terima kasih digital jika diberikan secara tulus kepada konten yang bermanfaat.
c. Ekspresi Emosi Positif
Emosi seperti bahagia, terharu, atau merasa terinspirasi sering kali diungkapkan melalui like. Dalam konteks Islam, mengekspresikan rasa syukur atau kebahagiaan dengan cara yang tepat termasuk bagian dari ibadah sosial.
Namun, emosi harus disalurkan dengan bijak. Islam menekankan tawasuth (sikap pertengahan) dan i'tidal (keseimbangan), termasuk dalam berekspresi.
d. Interaksi Sosial
Like juga menjadi alat komunikasi tidak langsung di media sosial. Seseorang bisa merasa dihargai atau diperhatikan ketika unggahannya mendapat banyak like.
Interaksi seperti ini menggambarkan pentingnya ukhuwah (persaudaraan) dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
“Tidak sempurna iman seseorang sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Memberi like bisa menjadi bentuk kecil dari cinta dan perhatian terhadap sesama.
e. Dukungan terhadap Isu Sosial
Di era modern, media sosial menjadi alat penting untuk menyuarakan kepedulian terhadap isu-isu sosial, seperti kemanusiaan, lingkungan, atau keadilan. Ketika remaja memberi like pada kampanye semacam itu, mereka turut mengambil peran dalam perubahan sosial.
Islam sendiri menganjurkan amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran). Like bisa menjadi bentuk modern dari amar ma’ruf, jika digunakan secara bertanggung jawab.