POSKOTA.CO.ID - Isu mengenai kondisi kesehatan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, kembali ramai diperbincangkan di media sosial.
Sorotan ini tak hanya dipicu oleh dugaan penyakit langka, tetapi juga oleh perubahan fisik yang terlihat dalam beberapa penampilannya di depan publik, termasuk saat memperingati ulang tahunnya yang ke-64.
Kabar tersebut mulai menyebar luas melalui platform media sosial X, menyebutkan bahwa Jokowi diduga mengidap Sindrom Stevens-Johnson sebuah penyakit langka yang menyerang kulit dan selaput lendir.
Meski belum ada konfirmasi medis resmi yang bisa diverifikasi, penampilan terbaru Jokowi saat merespons isu kepemilikan kapal JKW dan Dewi Iriana, yang dikaitkan dengan pertambangan timah di Raja Ampat, justru menambah spekulasi warganet.
Baca Juga: Pengamat Nilai Pemeriksaan Ijazah Jokowi Bukan Ancaman, tapi Tuntutan Etis Demokrasi
Dalam momen itu, wajah Jokowi dinilai terlihat lebih lelah dan tak sebugar biasanya.
Spekulasi tersebut kemudian diperkuat oleh pernyataan Dokter Tifa, yang mengungkapkan kemungkinan Jokowi mengidap penyakit autoimun.
Ia menyebut adanya gejala seperti melasma atau bercak gelap di wajah dan leher, serta kerontokan rambut yang signifikan di beberapa bagian kepala.
Meski Jokowi telah menjelaskan bahwa ia hanya mengalami reaksi alergi kulit usai kunjungan dari Vatikan, sebagian masyarakat masih meragukan dan mengaitkannya dengan kondisi kesehatan yang lebih serius.
Baca Juga: Fakta Kapal Dewi Iriana dan JKW Mahakam Bukan Milik Jokowi, Ini Kepemilikannya Sebenarnya
Namun di sisi lain, masyarakat Solo menunjukkan sikap berbeda. Dalam perayaan ulang tahun Jokowi ke-64 yang berlangsung pada Sabtu, 21 Juni, warga berbondong-bondong datang ke kediamannya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Solo. Mereka datang untuk memberikan ucapan selamat dan doa agar Jokowi tetap sehat.
“Cepat sembuh, Pak Jokowi. Semoga selalu diberi kesehatan,” ucap salah satu warga.
Sejumlah karangan bunga juga tampak menghiasi halaman rumah, dan warga disuguhi makanan serta kue sederhana di depan rumahnya. Meskipun perayaannya bersifat sederhana, antusiasme masyarakat begitu besar.
Apa Itu Sindrom Stevens-Johnson?
Sindrom Stevens-Johnson (SJS) merupakan gangguan kulit serius yang disebabkan oleh reaksi alergi terhadap obat-obatan atau infeksi.
Gejalanya meliputi ruam kemerahan, lepuhan, hingga pengelupasan kulit di bagian tubuh seperti mata, mulut, hingga alat kelamin.
Kondisi ini tergolong darurat medis dan memerlukan perawatan intensif di rumah sakit. SJS sering disalahartikan sebagai eritema multiformis, padahal tingkat keparahannya jauh lebih tinggi dan dapat memicu komplikasi serius bila tidak ditangani dengan cepat.
Selain isu kesehatan, publik juga sempat digemparkan oleh pernyataan kontroversial dari kader PSI Bali, Dedy Nur Palakka, yang menyebut bahwa Jokowi layak disebut sebagai nabi. Jokowi pun segera menanggapi pernyataan itu dengan tegas.
"Nabi terakhir itu Nabi Muhammad SAW. Kalau ada yang bilang begitu, ya pikir rasional aja," ujar Jokowi.
Setelah menuai reaksi keras, Dedy akhirnya menyampaikan permintaan maaf dan menegaskan bahwa ucapannya merupakan pendapat pribadi, bukan sikap resmi partai.