Dedi Mulyadi saat meninjau area sekitar bantaran Sungai Kalibagus yang akan segera ditertibkan. (Sumber: YouTube/Dedi Mulyadi Channel)

Daerah

Kang Dedi Mulyadi Tinjau Pembongkaran Bantaran Kaligabus, Anak Mantan Bupati Tidak Setuju

Minggu 22 Jun 2025, 12:10 WIB

POSKOTA.CO.ID - Kang Dedi Mulyadi (KDM) kembali menunjukkan komitmennya dalam urusan tata kota dan lingkungan dengan meninjau langsung progres revitalisasi bantaran Sungai Kaligabus, Bekasi.

Dalam video yang diunggah melalui kanal YouTube pribadinya, mantan Bupati Purwakarta tersebut terlihat berdialog langsung dengan warga yang terdampak dan memastikan pembenahan kawasan berjalan sesuai rencana.

Proyek revitalisasi yang telah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir ini bertujuan untuk menata kawasan sempadan sungai, yang selama ini telah dipenuhi bangunan liar dan tidak sesuai peruntukan tata ruang. Hingga saat ini, sekitar 50 bangunan telah berhasil dibongkar.

"Kita tinggal menyelesaikan tahap akhir, tinggal beberapa lagi," kata KDM dalam kunjungan tersebut.

Baca Juga: Panduan Cek Pengumuman Hasil Seleksi SPMB Jateng 2025 di Link Resmi, Ini yang Harus Dilakukan Jika Lolos

Meski bertujuan baik, tidak semua pihak menyambut positif langkah pembongkaran ini.

Salah satu pihak yang menyampaikan keberatan adalah cucu dari Haji Nausan, Bupati Bekasi ketiga yang menjabat pada tahun 1963.

Ia menyatakan kekecewaannya lantaran bangunan miliknya berupa toko es dan kedai kopi ikut dibongkar dalam proses tersebut.

"Saya hanya melanjutkan usaha keluarga di sini, tidak menyangka akan ikut dibongkar," keluhnya kepada KDM.

Baca Juga: Apa Saja Kriteria Kelolosan SPMB Jateng 2025? Ini 4 Jalur Penting yang Jadi Pertimbangan

Selain itu, terdapat pula bangunan milik pihak pengembang yang diklaim memiliki sertifikat tanah dari Badan Pertanahan Nasional (BPN), diketahui berdiri di atas lahan pengairan milik pemerintah.

Hal ini memicu polemik antara pemilik bangunan dan otoritas setempat.

Menanggapi polemik tersebut, Kang Dedi menyampaikan bahwa kekecewaan warga merupakan hal yang wajar.

Namun ia menekankan bahwa kepentingan publik dan kelestarian lingkungan harus menjadi prioritas utama dalam penataan ruang.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran SPMB Jabar Tahap 2 Tahun 2025 Dibuka? Catat Jadwal dan Syarat Lengkapnya

"Tidak ada lagi alasan untuk menyewakan atau memanfaatkan bantaran sungai untuk kepentingan pribadi. Kita harus pastikan wilayah ini kembali ke fungsinya semula sebagai daerah resapan air dan alur pengairan," tegas KDM.

Ia menambahkan bahwa revitalisasi ini tidak hanya untuk memperbaiki tampilan kota, namun juga sebagai upaya mitigasi bencana, khususnya banjir yang kerap terjadi akibat pendangkalan dan penyempitan aliran sungai.

KDM mengajak masyarakat untuk melihat dampak positif yang telah mulai terlihat. Jalan di sekitar bantaran kini menjadi lebih lebar dan tertata, memperlancar lalu lintas serta meningkatkan kualitas ruang publik.

Ruang pandang yang sebelumnya tertutup bangunan kini terbuka lebar, menciptakan kesan kota yang lebih humanis dan ramah lingkungan.

"Dulu macet, sekarang sudah lancar. Kita ingin ini jadi ruang publik yang sehat, nyaman, dan bebas dari bencana," lanjutnya.

Baca Juga: Kronologi Kasus Pembunuhan Berantai 3 Wanita oleh Satria Johanda di Padang Pariaman

Tak hanya soal teknis, KDM juga menunjukkan empati terhadap sejarah dan nilai-nilai lokal. Sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa tokoh terdahulu,

ia memberikan bantuan sebesar Rp20 juta untuk merenovasi makam Haji Nausan, yang terletak tidak jauh dari kawasan revitalisasi.

"Ini bentuk penghargaan kami terhadap sejarah. Meskipun kita membangun masa depan, kita tetap harus menghormati masa lalu," ungkap KDM.

Pendekatan humanis seperti ini menjadi ciri khas KDM dalam menangani proyek pembangunan, di mana aspek sosial dan budaya tetap mendapat tempat dalam setiap kebijakan teknokratis.

Proyek penataan bantaran Sungai Kaligabus dinilai dapat menjadi percontohan penataan ruang di wilayah lain yang menghadapi tantangan serupa.

Keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan partisipasi aktif warga.

KDM mengakhiri kunjungannya dengan mengimbau warga untuk tidak tergiur menyewakan atau membeli lahan di sempadan sungai, karena melanggar peraturan dan berpotensi menimbulkan kerugian di masa depan.

"Saya ingin setiap jengkal tanah ini kembali pada fungsinya. Kita jaga bersama-sama agar Bekasi menjadi kota yang tertata, lestari, dan nyaman dihuni," ujarnya.

Tags:
Bekasirevitalisasi sungaiSungai KalibagusGubernur Jawa BaratDedi MulyadiKang Dedi Mulyadi

Muhammad Faiz Sultan

Reporter

Muhammad Faiz Sultan

Editor