Ilustrasi, kronologi kasus pembunuhan 3 wanita oleh Satria Johanda di Padang Pariaman. (Sumber: Freepik)

Daerah

Kronologi Kasus Pembunuhan Berantai 3 Wanita oleh Satria Johanda di Padang Pariaman

Sabtu 21 Jun 2025, 16:23 WIB

POSKOTA.CO.ID - Kasus pembunuhan berantai yang terjadi di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, menggemparkan publik setelah terungkap bahwa seorang pria bernama Satria Johanda alias Wanda (25) diduga menjadi pelaku di balik kematian tiga wanita muda.

Korban terakhir yang ditemukan adalah Septia Adinda (25), yang jasadnya ditemukan dalam kondisi termutilasi pada Juni 2025.

Penemuan mayat Septia menjadi awal terbongkarnya serangkaian tindakan kriminal sadis yang dilakukan Satria.

Dari hasil penyelidikan mendalam, terungkap bahwa pelaku tidak hanya bertanggung jawab atas kematian Septia, tetapi juga atas dua korban lainnya yang telah dinyatakan hilang sejak tahun 2024, yaitu Siska Oktavia Rusdi (23) dan Adek Gustiana (24).

Baca Juga: BPK Temukan Kerugian Rp917 Juta dalam 5 Proyek Jalan di Pandeglang

Kronologi Penemuan dan Modus Kejahatan

Kasus ini mulai mencuat ketika potongan tubuh manusia ditemukan mengambang di aliran Sungai Batang Anai, pada pertengahan Juni 2025. Identifikasi awal menunjukkan bahwa jasad tersebut adalah milik Septia Adinda.

Tim forensik Polres Padang Pariaman menemukan bahwa tubuh korban telah dipotong menjadi sepuluh bagian dengan menggunakan sebilah parang.

Sebagian potongan tubuh ditemukan tersebar di tiga lokasi berbeda, memperlihatkan upaya pelaku untuk menyembunyikan jejak kejahatannya. Kepala korban ditemukan terbungkus kain sarung bermotif kotak-kotak, sedangkan bagian tangan ditemukan terpisah di lokasi lain.

Menurut keterangan resmi dari AKBP Ahmad Faisol Amir, Kapolres Padang Pariaman, motif pembunuhan diduga dipicu oleh persoalan utang-piutang antara pelaku dan korban, dengan nominal sebesar Rp3,5 juta.

Baca Juga: Viral Video Siswa SD di Tulungagung Sawer Penyanyi Dewasa, Ini Tanggapan Pihak Sekolah

Barang Bukti dan Penyelidikan Awal

Dalam pengembangan kasus, pihak kepolisian menyita sejumlah barang bukti, termasuk sebilah parang yang digunakan untuk mutilasi, sepeda motor milik pelaku, serta pakaian yang dikenakan saat kejadian.

Barang-barang ini kini dalam proses pemeriksaan laboratorium forensik untuk mendukung pembuktian hukum.

Unit Inafis bersama Tim Identifikasi Polres turut melakukan autopsi terhadap potongan tubuh korban untuk mengetahui penyebab kematian secara pasti serta waktu kematian.

Keterkaitan dengan Korban Lain

Kasus ini semakin dalam ketika aparat melakukan penelusuran lebih lanjut terhadap jejak kejahatan pelaku.

Dari pengakuan Satria, diketahui bahwa ia juga terlibat dalam pembunuhan dua wanita lainnya yang telah dilaporkan hilang sejak awal tahun 2024.

Kedua korban, Siska Oktavia Rusdi dan Adek Gustiana, ditemukan dalam kondisi tinggal tulang belulang di dalam sebuah sumur tua yang terletak tak jauh dari kediaman pelaku di Korong Lakuak, Pasar Usang.

Baca Juga: Motif Mengerikan di Balik Aksi Mutilasi Chika dan Dua Wanita Lain oleh Satria Juhanda

Evakuasi jenazah dilakukan oleh Tim Gabungan BPBD, Polres Padang Pariaman, dan Dinas Pemadam Kebakaran.

Ketiga korban diketahui memiliki latar belakang sebagai mahasiswa di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) KBP Padang.

Hubungan Pelaku dan Korban

Salah satu aspek mencengangkan dari kasus ini adalah hubungan personal antara pelaku dan korban. Siska Oktavia diketahui merupakan kekasih pelaku. Bahkan, Satria sempat melaporkan hilangnya Siska ke pihak kepolisian pada Januari 2024, menciptakan kesan simpati dan niat baik di mata keluarga korban.

Sebelum hilang, Siska menginformasikan kepada keluarganya bahwa ia akan bertemu Satria untuk mengambil uang. Namun setelah itu, ia tak pernah kembali. Menurut pengakuan pelaku, ia sempat membawa Siska ke minimarket, lalu meninggalkannya untuk menjemput Adek, yang juga menjadi korban berikutnya.

Sepupu korban, Suji Selsya Utami, menyatakan bahwa keluarga sama sekali tidak menaruh curiga terhadap Satria. Bahkan saat Lebaran 2024, pelaku masih datang ke rumah korban dan memberikan THR kepada adik-adik Siska.

Yang lebih mengejutkan, Siska ternyata mengenal Septia Adinda, korban mutilasi terakhir. Septia bahkan pernah menginap di rumah Siska, yang menunjukkan bahwa pelaku menyasar lingkaran sosial yang sangat dekat dengannya.

Duka Mendalam: Kedua Orang Tua Korban Meninggal

Tragedi yang menimpa keluarga korban semakin memilukan ketika ibunda Siska dinyatakan meninggal dunia akibat serangan jantung saat mengetahui kondisi jasad putrinya. Sang ibu sempat pingsan di lokasi penggalian dan meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.

Tragisnya, enam bulan sebelumnya, ayah Siska juga meninggal dunia karena tekanan psikologis akibat hilangnya sang anak. Kini, keluarga korban kehilangan dua generasi orang tua dalam waktu kurang dari satu tahun.

Proses Hukum dan Evaluasi Psikologis

Satria Johanda telah ditahan dan menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Padang Pariaman.

Kepolisian tengah menyusun berkas perkara untuk menjerat pelaku dengan pasal-pasal pembunuhan berencana dan mutilasi, yang dapat diancam dengan hukuman maksimal, termasuk pidana mati.

Pihak kepolisian juga melakukan observasi psikologis terhadap pelaku dengan melibatkan psikiater forensik guna mengkaji kemungkinan gangguan jiwa yang mendorong pelaku melakukan tindakan sadis ini.

Selain itu Kapolres menyatakan bahwa penyidikan masih berlangsung dan kemungkinan adanya korban lain masih dalam tahap penelusuran.

Tags:
kasus pembunuhan PadangSTIE KBP Padangkronologi pembunuhan Siska Oktaviakasus mutilasi PadangSatria JohandaPembunuhan berantai Padang Pariaman

Muhammad Faiz Sultan

Reporter

Muhammad Faiz Sultan

Editor