POSKOTA.CO.ID - Ketegangan geopolitik di Timur Tengah kembali memuncak seiring saling serang antara Israel dan Iran yang memicu perhatian global.
Dalam suasana panas ini, pernyataan mengejutkan datang dari pejabat senior Iran, Jenderal Mohsen Rezaei, yang menyebut Pakistan bersedia menyerang Israel dengan senjata nuklir jika Tel Aviv terlebih dahulu menyerang Iran secara nuklir.
Namun, pernyataan ini kemudian dibantah langsung oleh Pakistan. Artikel ini mengulas secara mendalam dinamika konflik tersebut, posisi strategis negara-negara bersenjata nuklir, serta implikasi bagi stabilitas dunia internasional.
Ancaman Nuklir Pakistan-Iran-Israel: Spekulasi atau Sinyal Bahaya?
Dalam sebuah wawancara televisi yang disiarkan Iran, Jenderal Mohsen Rezaei, tokoh penting di Dewan Keamanan Nasional Iran dan petinggi Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), membuat pernyataan yang mengguncang jagat diplomasi global. Ia mengatakan bahwa Pakistan telah menyampaikan kesediaannya untuk meluncurkan serangan nuklir ke Israel jika negara Yahudi itu menyerang Iran dengan senjata serupa.
“Pakistan telah meyakinkan kami bahwa jika Israel menggunakan bom nuklir terhadap Iran, mereka akan menyerang Israel dengan bom nuklir,” ujar Rezaei, dikutip dari NDTV.
Pernyataan itu sontak memicu kekhawatiran mengenai potensi perang nuklir di kawasan Timur Tengah, apalagi mengingat Pakistan termasuk dalam daftar sembilan negara di dunia yang memiliki persenjataan nuklir aktif.
Posisi Pakistan: Klarifikasi dan Penegasan Hukum Internasional
Tak lama berselang, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif membantah klaim Jenderal Rezaei. Dalam pernyataan resmi yang disampaikan di media sosial dan dikutip oleh Samaa TV, Asif menegaskan bahwa Pakistan berpegang teguh pada kebijakan nuklir defensif dan hanya akan menggunakan senjata tersebut untuk mempertahankan kedaulatan negara.
"Pakistan sepenuhnya berkomitmen pada semua aturan nuklir internasional. Kemampuan nuklir kami semata-mata untuk pertahanan nasional dan kesejahteraan rakyat Pakistan," ungkap Asif.
Namun, meskipun membantah niat penggunaan senjata nuklir secara ofensif, Asif tetap mengingatkan masyarakat internasional akan bahaya nyata yang ditimbulkan oleh persenjataan nuklir Israel, yang hingga kini tidak menjadi bagian dari perjanjian nuklir internasional mana pun.
Kecaman terhadap Israel: Serangan dan Respons Iran
Situasi ini muncul di tengah eskalasi besar-besaran antara Israel dan Iran. Pada Jumat, 13 Juni, Israel meluncurkan Operasi Rising Lion, sebuah operasi militer yang menyasar fasilitas nuklir dan militer strategis Iran. Serangan ini diklaim sebagai upaya Israel untuk menghentikan ambisi nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman eksistensial.