SUKATANI, POSKOTA.CO.ID – National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Bekasi membantah tudingan telah mengusir sejumlah atlet disabilitas dari mes.
Bantahan ini muncul setelah sebuah video viral memperlihatkan empat atlet membawa koper dan tas di tepi jalan usai keluar dari mes NPCI di Desa Sukaasih, Kecamatan Sukatani, pada Rabu, 11 Juni 2025.
Humas NPCI Kabupaten Bekasi, Abdul Rouf, menegaskan tidak ada pengusiran seperti yang disampaikan dalam video berdurasi 30 detik tersebut.
“Tidak ada pengusiran. Saat video itu viral, kami sedang libur latihan,” ujar Rouf saat ditemui di mes NPCI, Selasa, 17 Juni 2025.
Rouf menjelaskan, saat itu para atlet datang hanya untuk mengambil barang-barang pribadi karena tak lagi masuk dalam daftar atlet binaan tahun ini. Mereka tidak diundang karena tengah diberlakukan sistem promosi dan degradasi untuk menyaring atlet berprestasi.
Baca Juga: Atlet Disabilitas Bekasi Diusir dari Mess hingga Gaji Tidak Dibayar Penuh
“Mereka datang ke sini bukan karena diusir, tapi memang tidak diundang dan hanya mengambil barangnya. Tapi di video justru digoreng seolah-olah dikeluarkan,” katanya.
Ia menyebut tak ada satu pun atlet yang dipaksa keluar. Dari total 115 atlet disabilitas binaan NPCI Kabupaten Bekasi, sebanyak 45 atlet terdegradasi karena beberapa alasan. Mulai dari penurunan performa, indisipliner, hingga cabang lomba yang tak lagi dipertandingkan di kejuaraan mendatang.
“Ini hanya disalahartikan dan didramatisasi. Bahkan bisa disebut pembohongan publik,” ucap Rouf.
Salah satu atlet yang terlihat dalam video, Indah Permatasari (25), mengaku tidak lagi dipanggil tahun ini dan harus membawa pulang barang-barangnya. “Ya terusir kali, jadinya kita bawa barang saja. Iya (dicoret), enggak ada pemanggilan,” ucapnya dalam video tersebut. (cr-3)