Solusinya adalah guru perlu menguasai berbagai metode pembelajaran dan secara aktif menggali kebutuhan dari tiap-tiap peserta didik.
Dengan pendekatan yang lebih personal dan adaptif, guru dapat menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan efektif.
Tantangan 3: Perlakuan Berdasarkan Status Sosial Orang Tua
Pembedaan perlakuan terhadap siswa berdasarkan latar belakang ekonomi atau status sosial orang tua dapat menimbulkan ketidakadilan dan berujung pada stigmatisasi di lingkungan sekolah.
Solusinya adalah penting bagi guru untuk menanamkan nilai kesetaraan di setiap diri peserta didik.
Menekankan bahwa pendidikan merupakan hak setiap murid, tanpa memandang latar belakang, akan membantu membangun budaya belajar yang adil dan mendukung perkembangan semua individu.
Tantangan 4: Keterbatasan Sumber Daya dalam Implementasi Metode Inovatif
Seringkali, keterbatasan bahan ajar, fasilitas, maupun dukungan pendukung lainnya menjadi penghambat bagi guru untuk menerapkan metode pembelajaran yang inovatif.
Solusinya adalah guru dapat mencari alternatif sumber belajar melalui teknologi, internet, atau kolaborasi dengan rekan sejawat.
Membangun jaringan kerjasama dan berbagi pengalaman juga dapat membantu memperkaya materi ajar sehingga proses pembelajaran tetap dinamis meskipun terbatas oleh sumber daya.
Tantangan 5: Tekanan Sosial dan Ekspektasi dari Berbagai Pihak
Selain tuntutan dalam proses mengajar, guru juga menghadapi berbagai tekanan dari orang tua, rekan kerja, maupun masyarakat.