Studi Kasus Internasional: Praktik Serupa di Luar Negeri
Di Perancis, sejak 2018, pemerintah melarang penggunaan ponsel oleh siswa hingga tingkat SMP selama jam sekolah berlangsung. Namun, pemeriksaan isi ponsel hanya boleh dilakukan oleh otoritas tertentu atas dasar hukum.
Di Finlandia, pendekatan pendidikan teknologi dilakukan dengan menanamkan tanggung jawab digital pada siswa tanpa pelarangan total. Guru justru dibekali pelatihan untuk mendampingi siswa dalam menggunakan teknologi secara etis.
Dua pendekatan berbeda ini menunjukkan bahwa pelarangan dan pemeriksaan bukanlah satu-satunya pilihan. Pendidikan tentang tanggung jawab digital justru menjadi kunci jangka panjang.
Sekolah memang bertugas membentuk karakter dan mendisiplinkan siswa. Namun, pendekatan terhadap penggunaan HP di sekolah harus mempertimbangkan aspek hukum dan etika. Guru tidak dibenarkan secara sepihak mengecek isi HP siswa tanpa persetujuan.
Pendidikan bukan hanya soal kepatuhan terhadap aturan, tetapi juga penghargaan terhadap hak individu. Di tengah tantangan zaman digital, peran guru tidak lagi sekadar sebagai pengawas, tetapi juga sebagai pendamping dalam literasi digital dan penjaga etika.
Rekomendasi Kebijakan Sekolah:
- Tambahkan pelatihan etika digital bagi guru dan siswa.
- Susun SOP pemeriksaan HP dengan prinsip transparency and consent.
- Libatkan orang tua dalam sosialisasi aturan penggunaan HP di sekolah.
Dengan pendekatan yang holistik dan manusiawi, dunia pendidikan bisa menjadi tempat yang aman, beretika, dan tetap disiplin dalam menyikapi teknologi di lingkungan sekolah.