Pangeran Mangkubumi Angkat Suara soal Wacana Pemakzulan Gibran: Siapa Sosok di Balik Dukungan Ini? (Sumber: Instagram/@pangeranmns)

Nasional

Profil Pangeran Mangkubumi, Sekjen Relawan Gibranku: Anak Siapa dan Apa Perannya Bela Gibran?

Jumat 13 Jun 2025, 07:47 WIB

POSKOTA.CO.ID - Isu pemakzulan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka telah memunculkan berbagai reaksi dari publik dan kalangan politisi.

Salah satu yang paling menyita perhatian adalah pernyataan dari Pangeran Mangkubumi, pria yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) relawan Gibranku, sebuah organisasi yang menyatakan dukungan terhadap Gibran.

Sosok Pangeran Mangkubumi pun menjadi perbincangan hangat di media sosial, dengan publik penasaran akan latar belakangnya.

Baca Juga: Marak Kasus Asusila Anak, KPAD Kota Bekasi Soroti Lemahnya Pola Asuh Keluarga

Siapa Pangeran Mangkubumi?

Pangeran Mangkubumi, atau dikenal juga sebagai Pangeran Negara, adalah seorang aktivis politik dan tokoh muda yang aktif dalam organisasi relawan.

Ia dikenal luas melalui keterlibatannya dalam Relawan Gibranku, organisasi pendukung Gibran Rakabuming Raka, yang juga merupakan putra sulung Presiden Joko Widodo.

Meskipun menyandang gelar "Pangeran", hingga kini belum ada informasi resmi mengenai asal-usul keluarganya, termasuk identitas orang tuanya.

Dalam dunia aktivisme politik, ia dikenal sebagai orator yang sering tampil dalam berbagai kegiatan relawan, termasuk deklarasi dan pelantikan pengurus daerah Gibranku.

Salah satu momen penting yang dibagikan di akun Instagram-nya (@pangeranmns) adalah keterlibatannya dalam acara Deklarasi dan Pelantikan Relawan Gibranku Provinsi Banten pada 26 Desember 2023.

Tanggapan terhadap Usulan Pemakzulan Gibran

Nama Pangeran Mangkubumi mencuat usai ia memberikan tanggapan terhadap isu pemakzulan Gibran Rakabuming Raka yang berkembang di masyarakat dan beberapa kanal politik. Dalam pernyataannya pada Rabu, 11 Juni 2025, Pangeran menyatakan keprihatinan atas usulan tersebut.

Menurutnya, gagasan pemakzulan terhadap Wakil Presiden RI minim substansi dan hanya memperkeruh suasana politik nasional yang semestinya kondusif.

Pernyataan ini mengundang respons beragam ada yang mendukung karena dianggap membela legitimasi Gibran, namun tak sedikit yang mencibirnya karena dianggap terlalu berpihak dan tidak netral secara politik.

"Kita hidup di negara demokrasi. Pemakzulan harus disertai alasan hukum yang kuat, bukan sekadar motif politik," ujar Pangeran Mangkubumi seperti dikutip dari berbagai platform media sosial.

Jejak Politik dan Aktivisme

Sebagai bagian dari generasi muda yang aktif dalam politik praktis, Pangeran Mangkubumi cukup konsisten menunjukkan keberpihakan politiknya.

Selain aktif di relawan Gibranku, ia juga kerap mengomentari isu-isu nasional yang berkaitan dengan pemerintahan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Gibran.

Meski informasi mengenai latar belakang akademik maupun keluarganya belum tersedia secara publik, ia tampaknya lebih memilih membangun citra sebagai pekerja lapangan dan juru bicara masyarakat sipil yang mendukung stabilitas politik dan keberlanjutan program pemerintah.

Kehadiran di Media Sosial

Pangeran cukup aktif di platform Instagram dengan akun @pangeranmns. Ia rutin membagikan dokumentasi kegiatan organisasi, pidato orasi, serta sikap politik terhadap isu-isu nasional.

Tidak jarang, ia juga mengunggah poster kegiatan deklarasi, pelantikan pengurus relawan, hingga ajakan untuk turut serta dalam program-program sosial kemasyarakatan.

Aktivitasnya di media sosial menjadi bagian dari strategi komunikasi politik yang cenderung terfokus pada segmentasi pendukung milenial dan Gen Z yang memiliki minat tinggi terhadap dinamika politik nasional.

Munculnya tokoh-tokoh muda seperti Pangeran Mangkubumi di tengah dinamika politik menunjukkan bagaimana ruang relawan kini menjadi wadah strategis dalam membentuk opini publik. Relawan bukan sekadar pendukung pasif, tetapi juga agen komunikasi yang memainkan narasi di ruang digital.

Namun, kehadiran tokoh seperti Pangeran tak lepas dari sorotan tajam. Banyak pihak mempertanyakan kredibilitas organisasi Gibranku, keterkaitannya dengan partai politik tertentu, hingga motif di balik pernyataan-pernyataannya yang seolah sangat membela status politik Gibran.

Baca Juga: PSI Jakarta Dukung Penuh Jokowi Jadi Ketua Umum

Apakah Gibranku Netral?

Organisasi Gibranku sejak awal berdiri digagas sebagai relawan pendukung Gibran dalam posisi politiknya sebagai calon hingga kini menjabat sebagai Wakil Presiden.

Namun, dengan semakin kuatnya posisi Gibran dalam politik nasional, netralitas organisasi ini sering dipertanyakan. Apakah Gibranku akan terus menjadi relawan non-partisan, ataukah ia akan menjadi kaki tangan politik dalam kontestasi nasional selanjutnya?

Nama-nama seperti Pangeran Mangkubumi adalah contoh bagaimana figur publik baru bisa tumbuh dari dunia aktivisme relawan. Namun, transparansi dan akuntabilitas tetap menjadi tuntutan publik, terutama ketika tokoh tersebut mulai masuk ke dalam ruang narasi politik nasional.

Publik kini semakin kritis, terutama terhadap tokoh yang menggunakan gelar atau simbol kebangsawanan seperti “Pangeran” tanpa kejelasan asal-usul. Apakah gelar tersebut bersifat simbolik, budaya, atau sekadar branding politik?

Pangeran Mangkubumi kini menjadi simbol dari bagaimana generasi muda terlibat dalam politik kekinian. Melalui organisasi relawan, ia membentuk basis komunikasi dan pengaruh publik yang tak bisa dianggap remeh.

Meskipun informasi latar belakang pribadinya belum tersedia secara luas, aktivitasnya dalam relawan Gibranku membuktikan eksistensinya dalam arena politik Indonesia modern.

Dalam konteks demokrasi, keberadaan tokoh seperti Pangeran perlu disikapi dengan bijak. Ia bisa menjadi inspirasi keterlibatan generasi muda dalam politik, namun juga perlu dipantau dari sisi akuntabilitas dan komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi.

Tags:
Pemakzulan GibranRelawan GibrankuGibran Rakabuming Raka Sekjen GibrankuPangeran Mangkubumi

Yusuf Sidiq Khoiruman

Reporter

Yusuf Sidiq Khoiruman

Editor