Pengaplikasiannya dalam pembelajaran sangat efektif untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar sesuai dengan keunikan masing-masing.
Kesesuaian Aksi Nyata dengan Prinsip Pembelajaran Mendalam
Pembelajaran mendalam mencakup tiga prinsip utama, antara lain: berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Berkesadaran
Tugas ini dirancang agar relevan dengan konteks kehidupan nyata siswa. Mereka jadi menyadari bahwa pembelajaran tidak hanya terjadi di kelas, melainkan juga terkait erat dengan kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: 5 Contoh Soal dan Kunci Jawaban Post Tes PPA Umum 1 PPG 2025: Panduan Lengkap untuk Guru Profesional
Bermakna
Peserta didik tidak hanya menyelesaikan tugas untuk nilai, tetapi juga memahami relevansi materi dengan pengalaman dan kebutuhan mereka. Ini menjadikan proses belajar lebih bermakna.
Menggembirakan
Proses pelaksanaan tugas dilakukan secara kolaboratif, kreatif, dan menyenangkan. Hal ini meningkatkan semangat dan keterlibatan emosional peserta didik, membuat mereka merasa dihargai dan memiliki peran penting dalam pembelajaran.
Bagian 2: Refleksi Aksi Nyata
Hal Menarik yang Ditemukan Saat Mengerjakan Tugas Aksi Nyata
Hal paling menarik yang ditemukan selama proses pembelajaran adalah kebahagiaan dan kebanggaan saat melihat ekspresi wajah peserta didik yang penuh antusiasme, semangat, dan ceria.
Interaksi positif ini menjadi pengalaman yang tak terlupakan saat mengerjakan aksi nyata.
Baca Juga: Validasi Jurnal PPG 2025 Berhasil? Simak Panduan Cek Status dan Tindakan Lanjutnya
Prinsip Pembelajaran yang Paling Nampak dan yang Belum Muncul
Prinsip yang paling nampak ialah Prinsip menggembirakan sangat terlihat. Suasana kelas menjadi lebih hidup dan menyenangkan, membuat pembelajaran efektif.
Prinsip yang belum muncul secara maksimal yaitu Prinsip berkesadaran masih perlu ditingkatkan. Beberapa peserta didik belum sepenuhnya menyadari makna pembelajaran dalam konteks kehidupan nyata mereka.
Tantangan dalam Mengerjakan Tugas Aksi Nyata
Setiap guru pasti menghadapi tantangan unik. Beberapa tantangan yang dialami saat mengerjakan tugas aksi nyata ini antara lain:
- Tingkat kemampuan peserta didik yang unik: Setiap siswa memiliki gaya dan kecepatan belajar yang berbeda, yang memerlukan pendekatan individual.
- Cuaca: Terutama untuk mata pelajaran PJOK, cuaca ekstrem seperti panas terik di siang hari (pukul 11.00 atau 14.00 WIB) menjadi tantangan tersendiri.
- Keterbatasan waktu: Manajemen waktu menjadi krusial dalam menyelaraskan semua aspek pembelajaran.