5 Bahaya Menonton Film Porno yang Merusak Kesehatan Mental, Awas Kecanduan!

Jumat 13 Jun 2025, 20:11 WIB
Ilustrasi - dampak buruk kecanduan nonton film porno. (Sumber/Pixabay)

Ilustrasi - dampak buruk kecanduan nonton film porno. (Sumber/Pixabay)

Seseorang yang menonton film porno mungkin mulai merasa tidak percaya diri terhadap tubuh atau kinerja seksualnya, yang keduanya dapat mengakibatkan kecemasan

2. Meningkatkan perasaan terisolasi dan kesepian

Pornografi biasanya hanya memberikan kelegaan sementara dari kesepian, karena hal itu terutama memenuhi gairah fisik daripada hubungan emosional.

Bagi mereka yang merasa bersalah atau malu karena kebiasaan menonton film porno hal ini menyebabkan mereka tidak mau berbicara dengan teman dan anggota keluarga mereka sehingga dapat memperparah perasaan kesepian dan membawa individu tersebut kembali ke pornografi.

3. Dampak pada harga diri dan masalah citra serta tubuh

Ketika menyaksikan film dengan tema pornografi, seseorang pasti akan melihat bagian tubuh dan penampilan pemeran film yang nampak sempurna dan memesona.

Hal ini akan membuat orang yang menyaksikannya akan terus membandingkan penampilan luar dan dalamnya dengan aktor yang ia lihat di film sehingga menimbulkan masalah pada harga diri dan kepercayaan diri.

Persoalan ini dapat menyebabkan masalah yang lebih lanjut, seperti gangguan depresi mayor dan gangguan bipolar.

4. Mengganggu Pengambilan Keputusan dan Fungsi Kognitif

Menonton film porno secara berlebihan dapat menyebabkan kelelahan mental dan mengurangi kemampuan seseorang untuk fokus, memproses informasi, atau membuat pilihan yang rasional.

Pada dasarnya, otak mulai menginginkan kepuasan instan, dan tugas yang membutuhkan kesabaran atau fokus terasa kurang menarik

5. Menyebabkan Ketidakstabilan Emosi dan Perubahan Suasana Hati

Seseorang yang sudah terbiasa menyaksikan film porno akan merasakan emosi yang bergejolak usai rangsangan dalam dirinya memudar.

Ini adalah lingkaran setan yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati yang tiba-tiba, mudah tersinggung, meningkatnya tingkat stres, dan kesulitan mengelola kesejahteraan emosional.


Berita Terkait


News Update