Modul 3 PPABK PPG 2025: Kunci Jawaban Post Test Paling Update di Sini

Kamis 12 Jun 2025, 11:19 WIB
Lulus PPG 2025 Lebih Mudah? Simak Bocoran Kunci Jawaban Post Test PPABK 3 di Sini (Sumber: Poskota/Yusuf Sidiq)

Lulus PPG 2025 Lebih Mudah? Simak Bocoran Kunci Jawaban Post Test PPABK 3 di Sini (Sumber: Poskota/Yusuf Sidiq)

Salah satu ciri khas peserta didik berkebutuhan khusus adalah gaya belajar yang tidak homogen. Ketika siswa tidak menyukai aktivitas membaca, namun antusias mendengarkan cerita, guru harus mampu menggeser pendekatannya dari berbasis teks ke berbasis audio atau verbal.

Langkah strategis yang tepat adalah menyusun kegiatan pembelajaran dengan diskusi kelompok kecil, yang tidak hanya memungkinkan ekspresi ide tetapi juga memberikan ruang interaksi sosial yang lebih nyaman bagi peserta didik.

Penggunaan media cerita (storytelling), audio pembelajaran, hingga permainan peran (role play) menjadi instrumen efektif dalam meningkatkan partisipasi siswa.

Kunci Praktik Profesional: Guru tidak harus memiliki semua jawaban, tetapi harus bersedia mencari jalan baru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

Baca Juga: Top 13 Universitas Terbaik dalam Bidang Robotika di Indonesia, BINUS Nomor Berapa?

4. Penanganan Emosional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus secara Terpadu

Ketika seorang siswa berkebutuhan khusus menunjukkan perubahan perilaku menjadi emosional meskipun sebelumnya kooperatif, hal ini menunjukkan adanya dinamika psikologis yang perlu ditangani secara hati-hati.

Pendekatan paling profesional dalam situasi ini adalah meminta bantuan konselor atau psikolog untuk melakukan pendampingan lebih lanjut. Guru memiliki batas peran dalam intervensi psikologis, sehingga penting untuk melibatkan tenaga profesional demi menjaga stabilitas emosi dan semangat belajar siswa.

Kunci Praktik Profesional: Sinergi antara guru dan profesional lain seperti konselor atau psikolog merupakan bagian tak terpisahkan dari pendidikan inklusif yang holistik.

Mengelola kelas inklusif membutuhkan pemahaman pedagogis yang luas, kreativitas dalam menyusun strategi belajar, serta komitmen etis untuk memberikan layanan pendidikan yang setara bagi semua peserta didik. Guru bukan hanya fasilitator pembelajaran, tetapi juga pembelajar sepanjang hayat yang terus berkembang melalui kolaborasi dan refleksi.

Dengan menerapkan pendekatan evaluasi yang adaptif, aktif dalam forum profesional, dan mampu membaca karakter peserta didik secara tepat, guru akan mampu menjembatani kesenjangan dalam kelas inklusi serta memastikan bahwa setiap anak mendapatkan pengalaman belajar terbaik yang sesuai dengan potensinya.


Berita Terkait


News Update