POSKOTA.CO.ID - Setiap bulan Juni, langit malam biasanya menampilkan fenomena bulan purnama yang dikenal sebagai Strawberry Moon atau Bulan Stroberi.
Nama ini bukan merujuk pada warna merah muda layaknya buah stroberi, melainkan berasal dari penanggalan tradisional suku asli Amerika, khususnya suku Algonquin, yang mengaitkannya dengan musim panen stroberi liar.
Namun, di balik nama yang terdengar manis, terdapat makna spiritual yang mendalam yang jarang diketahui banyak orang.
Secara ilmiah, Strawberry Moon hanyalah salah satu dari fase purnama tahunan. Tetapi dalam berbagai tradisi kuno maupun kepercayaan, bulan ini diyakini membawa frekuensi energi yang unik.
Baca Juga: Fase New Moon di Bawah Naungan Pisces, Saatnya Menemukan Cinta Sejati!
Strawberry Moon kerap disimbolkan sebagai waktu untuk melepaskan beban emosional, menyucikan diri dari energi negatif, dan memperbarui semangat batin.
Energinya dianggap lebih hangat dan lembut dibanding purnama lainnya, mendukung proses penyembuhan dan pertumbuhan dalam aspek emosional serta spiritual.
Momen ini sering dimanfaatkan untuk introspeksi, berdamai dengan masa lalu, dan membuka hati terhadap energi positif yang baru. Banyak praktisi spiritual menyebutnya sebagai waktu penyembuhan jiwa.
Energi yang dipancarkan Strawberry Moon diyakini sangat berkaitan dengan perasaan terdalam baik dalam konteks cinta, relasi, maupun penerimaan diri.
Ini menjadi waktu yang tepat untuk merenung: luka emosional mana yang belum tersembuhkan? Apa yang perlu dilepaskan agar bisa tumbuh?
Selama momen ini, banyak orang yang merasakan peningkatan sensitivitas dan intuisi. Hal ini bukan kelemahan, melainkan undangan dari alam semesta untuk mendengar lebih dalam suara hati dan mengurai perasaan yang selama ini terpendam.
-2025-untuk-penyandang-disabilitas..jpg)
