Pasar Gembrong Sukasari Bogor Segera Diresmikan, Fasilitas Hampir Rampung 100 Persen

Senin 09 Jun 2025, 20:39 WIB
Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim saat meninjau langsung progres pembangunan Pasar Gembrong Sukasari di Jalan Siliwangi, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Senin, 9 Juni 2025. (Sumber: Pemkot Bogor)

Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim saat meninjau langsung progres pembangunan Pasar Gembrong Sukasari di Jalan Siliwangi, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Senin, 9 Juni 2025. (Sumber: Pemkot Bogor)

BOGOR, POSKOTA.CO.ID - Pembangunan Pasar Gembrong Sukasari yang berlokasi di Jalan Siliwangi, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, memasuki tahap akhir dengan progres yang hampir mencapai 100 persen.

Guna memastikan kesiapan operasional pasar, Wali Kota Bogor Dedie A Rachim melakukan inspeksi langsung ke lokasi proyek pada Senin, 9 Juni 2025.

Dalam kunjungan tersebut, ia meninjau sejumlah aspek penting seperti sistem kelistrikan, drainase, serta fasilitas keamanan dan kenyamanan pengunjung.

“Pemeriksaan meliputi kelistrikan, sistem drainase, keamanan, dan kenyamanan. Tapi pada intinya Pasar Gembrong siap untuk dioperasionalisasikan secara penuh," kata Dedie Rachim saat di lokasi, Senin, 9 Juni 2025.

Dedie juga meminta pihak Perumda Pasar Pakuan Jaya (PPJ) dan pengembang proyek untuk segera melakukan sosialisasi kepada para pedagang agar segera menempati kios yang telah disiapkan.

Baca Juga: Revitalisasi Pasar Baru Bogor Ditolak, Pedagang Nilai Relokasi Tak Jelas

"Karena harus ada tahapan-tahapan terkait relokasi. Kalau ini siap 100 persen, harus dipastikan siapa-siapa saja yang akan masuk ke Pasar Gembrong ini, sesuai dengan langkah-langkah bisnis PPJ dan pengembang," jelasnya.

Ia juga memberikan penekanan agar para pemilik kios benar-benar menjalankan kegiatan berdagang, bukan semata-mata membeli atau menyewa kios untuk investasi semata.

“Siapa pun yang memiliki kios harus berjualan. Tidak boleh hanya membeli atau menyewa tanpa aktivitas usaha. Harus ada komitmen, bukan sekadar menjadi investor,” tegasnya.

Lebih lanjut, Dedie menegaskan bahwa pemerintah kota secara bertahap akan menertibkan para pedagang kaki lima (PKL) agar seluruh kegiatan berdagang dipusatkan di dalam pasar.

“Ini adalah kesempatan bagus untuk PKL agar berjualan di tempat yang lebih layak. Secara ekonomi, berdagang di dalam pasar jauh lebih menguntungkan,” ujarnya.

"Ke depan, aktivitas jual beli hanya akan diperbolehkan di dalam pasar. Tidak akan ada lagi yang berjualan di trotoar, emperan jalan, badan jalan, atau di atas saluran air. Kami pastikan tidak akan diberi tempat lagi," jelasnya.

Sementara itu, Direktur Utama Perumda PPJ, Jenal Abidin, menyatakan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti arahan Wali Kota dengan melakukan pengecekan berbagai fasilitas utama.

Baca Juga: Pedagang Tolak Relokasi, Perumda Tetap Dorong Revitalisasi Pasar Baru Bogor

Ia juga menambahkan bahwa seluruh lantai pasar sudah dilengkapi kamera pengawas (CCTV) di setiap sudut demi menjamin keamanan.

"Dari sisi keamanan juga kita sudah fasilitasi setiap sudut di setiap lantai dilengkapi dengan CCTV," katanya.

Selain itu, tersedia pula jalur khusus untuk penyandang disabilitas, lansia, dan area bermain anak. Terdapat total sekitar 600 unit kios atau los yang disediakan untuk menampung para pedagang eksisting maupun PKL yang akan direlokasi.

Secara keseluruhan, Pasar Gembrong dipastikan memenuhi standar SNI yang menjadi acuan dalam pembangunan pasar yang layak dan ramah bagi pengunjung. (CR-5)


Berita Terkait


News Update