Ratusan Rumah di Kapuk Muara Terbakar, DPRD Jakarta Dorong Pemprov Segera Realisasikan Pengadaan APAR di Tiap RT

Sabtu 07 Jun 2025, 21:16 WIB
Kondisi ratusan rumah warga Kapuk Muara, Jakut, yang terbakar dan sudah rata dengan tanah, Sabtu, 7 Juni 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

Kondisi ratusan rumah warga Kapuk Muara, Jakut, yang terbakar dan sudah rata dengan tanah, Sabtu, 7 Juni 2025. (Sumber: POSKOTA | Foto: Pandi Ramedhan)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta, Kevin Wu, menyebut Pemprov perlu mengevaluasi dan memperkuat sistem penanggulangan kebakaran di semua tempat.

Hal itu dikatakan Kevin Wu menanggapi peristiwa kebakaran yang melanda ratusan rumah di Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat, 6 Juni 2025.

"Pos-pos Damkar harus ditambah, terutama di kelurahan-kelurahan yang belum memilikinya," kata Kevin melalui pesan, Sabtu, 7 Juni 2025.

Politisi PSI ini menyampaikan, wacana Pemprov Jakarta mengadakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di setiap RT juga harus segera dilaksanakan.

Baca Juga: Pemprov Jakarta Fokus Pemenuhan Kebutuhan Dasar Warga Terdampak Kebakaran di Kapuk Muara

"Hal itu memungkinkan warga bergerak lebih cepat lagi untuk memadamkan api dari sumbernya sebelum menjalar ke pemukiman-pemukiman lain di sekitarnya," jelasnya.

Ia menuturkan, kebakaran yang menghanguskan ratusan rumah semi permanen di permukiman padat kawasan Kapuk Muara itu, menunjukkan bahwa Jakarta belum mengambil langkah preventif yang baik dalam mencegah kebakaran.

"Jika ini terjadi secara terus-menerus, maka keselamatan warga Jakarta di tempat-tempat pemukiman padat penduduk akan selalu terancam," katanya.

Pemprov Harus Berani Tata Kawasan Padat

Sementara itu, pengamat kebijakan publik, Trubus Rahadiansyah, menyebut Pemprov Jakarta harus tegas menata kawasan padat penduduk.

Menurut Trubus, warga yang tinggal di permukiman padat harus segera dipindahkan ke hunian layak, misalnya rumah susun (rusun) atau rumah vertikal.

Baca Juga: Kebakaran di Kapuk Muara Jakut Sering Terjadi, Warga: Ini Paling Parah


Berita Terkait


News Update