POSKOTA.CO.ID - Beberapa negara di Asia Tenggara kembali mencatatkan peningkatan kasus Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir.
Fenomena ini memicu kekhawatiran akan potensi gelombang baru di kawasan regional, termasuk Indonesia. Namun, pemerintah menegaskan bahwa situasi di dalam negeri masih terkendali.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyampaikan pesan kewaspadaan kepada masyarakat menyusul kabar lonjakan kasus di sejumlah negara tetangga.
Meski demikian, ia mengingatkan agar publik tidak terjebak dalam kepanikan berlebihan. Data terbaru Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan hanya tujuh kasus aktif Covid-19 yang tercatat di Indonesia.
Baca Juga: Kasus COVID-19 di Asia Melonjak, Pakar UGM Ingatkan Waspada Meski Varian di Indonesia Berbeda
"Ya, kita harus mulai waspadalah hari ini. Walaupun juga jangan terlalu panik. Intinya hari ini kita waspada, tetapi tidak boleh kita panik," tegas Dedi dalam keterangannya di Bandung, Kamis 5 Juni 2025.
Pernyataan ini disampaikan sebagai upaya menyeimbangkan kewaspadaan tanpa menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
Pengalaman Jadi Modal Hadapi Potensi Gelombang Baru
Dedi menegaskan, Indonesia telah memiliki pengalaman matang dalam menangani pandemi pada periode 2020–2023. "Kita kan sudah terlatih menghadapi Covid-19 yang berat dulu," ujarnya.
Saat ini, Jawa Barat akan berpedoman pada protokol Kemenkes, termasuk evaluasi kebijakan seperti pemakaian masker atau social distancing. "Nanti kita lihat. Itu kan berdasarkan rekomendasi. Nanti rekomendasi Kemenkesnya seperti apa," jelasnya.
Dinkes Jabar Tingkatkan Kewaspadaan, Meski Kasus Masih Nol
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar, Rochadi, mengonfirmasi tidak ada temuan kasus baru belakangan ini. Namun, ia mengingatkan bahwa angka nol belum tentu mencerminkan kondisi sebenarnya.