Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Ingatkan Masyarakat: ‘Kita Sudah Terlatih Hadapi Covid-19’, Namun Imbau Warga Jabar Tetap Siaga

Kamis 05 Jun 2025, 12:25 WIB
Ilustrasi Covid-19, Waspada lonjakan COVID-19 di Asia, Jabar tingkatkan surveilans. Simak imbauan Dedi Mulyadi dan kesiapan rumah sakit di sini. (Sumber: Pixabay/PIRO4D)

Ilustrasi Covid-19, Waspada lonjakan COVID-19 di Asia, Jabar tingkatkan surveilans. Simak imbauan Dedi Mulyadi dan kesiapan rumah sakit di sini. (Sumber: Pixabay/PIRO4D)

POSKOTA.CO.ID - Kasus Covid-19 kembali menjadi perhatian publik setelah terdeteksinya enam pasien positif di empat kabupaten di Jawa Barat.

Menyikapi hal ini, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, namun tetap tenang dalam menyikapi perkembangan terbaru. Ia menegaskan bahwa langkah antisipasi telah disiapkan untuk mencegah potensi lonjakan kasus Covid-19.

Dalam keterangannya di Gedung Pakuan, Bandung, Rabu 4 Juni 2025, KDM (Kang Dedi Mulyadi) mengingatkan bahwa masyarakat Jawa Barat sebenarnya sudah memiliki pengalaman dalam menghadapi pandemi.

"Kita kan sudah terlatih menghadapi Covid-19 yang berat dulu, kita sudah terlatih," kata Dedi. Meski begitu, ia mengakui perlunya kewaspadaan dini: "Ya kita harus mulai waspada lah hari ini walaupun juga jangan terlalu panik."

Baca Juga: Covid-19 2025 Jadi Ancaman Serius! MPR Serukan Sinergi Pemerintah dan Masyarakat

Pernyataan ini sekaligus menjadi pesan agar warga tidak terjebak dalam kepanikan, meski tetap diminta untuk lebih waspada dalam aktivitas sehari-hari.

Sementara itu, Dinas Kesehatan Jawa Barat telah mengaktifkan kembali sistem respons cepat, termasuk pelacakan kontak erat dan peningkatan surveilans.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, Rochady Hendra, memastikan bahwa fasilitas kesehatan siap menangani jika terjadi peningkatan kasus. "Ruang isolasi dan tenaga medis tetap stand by sesuai protokol," jelasnya.

Kebijakan seperti pembatasan mobilitas atau wajib masker, menurutnya, masih menunggu rekomendasi resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Nanti kita lihat, itu kan berdasarkan rekomendasi. Nanti rekomendasi Kemenkes-nya seperti apa," jelasnya.

Langkah Antisipasi Dinkes Jabar

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jabar melaporkan enam kasus terdeteksi di Kabupaten Cianjur, Bandung Barat, Bogor, dan Indramayu. Pasien telah menjalani observasi dan perawatan di rumah sakit.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, Rochady Hendra, mengatakan pihaknya telah mengintensifkan edukasi, surveilans, dan koordinasi dengan daerah. "Fasilitas kesehatan di Jabar siap, termasuk ruang isolasi dan tenaga medis," tegas Rochady.

Baca Juga: Kemenkes Catat 7 Kasus Covid-19 Subvarian Omicron JR1 Sejak Mei 2025, Walaupun Fatality Rate Rendah, Tetap Diimbau Waspada

Menkes: "Tidak Perlu Khawatir Berlebihan"

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam laporannya kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka menyatakan varian Covid-19 saat ini "relatif tidak mematikan".

"Enggak usah terlalu dikhawatirkan supaya masyarakat enggak panik," ujar Budi.

Ia juga memaparkan progres program kesehatan nasional, termasuk percepatan pembangunan 66 rumah sakit baru dan skrining gratis yang telah menjangkau 7,8 juta warga. Program ini akan diperluas ke sekolah dengan target 50 juta peserta.

Baca Juga: 38 Orang di Jakarta Positif Covid-19 Varian Baru, Ketahui Gejala dan Cara Antisipasinya

Lonjakan Kasus di Asia: Jabar Siaga

Merespons lonjakan kasus di sejumlah negara Asia, Dedi kembali menegaskan pentingnya keseimbangan antara kewaspadaan dan ketenangan. Rochady menambahkan, meski belum ada kasus aktif yang dilaporkan, kesiapan fasilitas kesehatan terus dipantau.

"Berkaca pada pandemi, kita sudah punya standar pelayanan yang mumpuni," pungkas Rochady.

Dengan pendekatan "waspada tanpa panik", pemerintah daerah dan pusat berkomitmen memitigasi risiko tanpa mengulangi kepanikan masa pandemi sebelumnya.


Berita Terkait


News Update