Greenpeace Soroti Eksploitasi Nikel di Raja Ampat, Susi Pudjiastuti Desak Prabowo Bertindak

Kamis 05 Jun 2025, 13:11 WIB
Soal eksploitasi tambang nikel di Raja Ampat, Susi Pudjiastuti minta Presiden Prabowo turun tangan. (Sumber: Instagram)

Soal eksploitasi tambang nikel di Raja Ampat, Susi Pudjiastuti minta Presiden Prabowo turun tangan. (Sumber: Instagram)

Pulau Batang Pele dan Manyaifun juga dilaporkan berada dalam tahap rencana eksploitasi. Kedua pulau ini berjarak sekitar 30 kilometer dari ikon wisata Piaynemo yang dikenal dunia dan menjadi simbol keindahan Raja Ampat.

Susi Pudjiastuti: Presiden Harus Turun Tangan

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, turut menyuarakan keprihatinannya. Melalui akun media sosialnya, ia meminta langsung kepada Presiden Prabowo Subianto agar segera menghentikan aktivitas pertambangan yang merusak ekosistem Raja Ampat.

"Pak Presiden @prabowo mohon segera dihentikan," tulis Susi dalam cuitannya. Ia menegaskan bahwa ekosistem Raja Ampat merupakan aset bangsa dan dunia yang tidak boleh dikorbankan demi kepentingan ekonomi jangka pendek.

Baca Juga: Siapa Theresia Meila Yunita? Diduga Selingkuhan Eks Dirut PT Taspen Antonius Kosasih

Susi juga menekankan bahwa pertambangan nikel yang dilakukan di kawasan pesisir dapat menghancurkan ekosistem mangrove, terumbu karang, serta menjadi ancaman bagi sumber penghidupan nelayan tradisional.

Mengingat posisi Raja Ampat sebagai kawasan konservasi dan pariwisata dunia, langkah korektif dari pemerintah dinilai sangat mendesak.

Paradoks Hilirisasi Nikel dan Perlindungan Alam

Pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir mendorong hilirisasi sumber daya mineral seperti nikel guna meningkatkan nilai tambah dan menjadikan Indonesia sebagai pemain global dalam ekosistem baterai kendaraan listrik.

Namun, kebijakan ini menghadapi kritik keras karena kurangnya keseimbangan antara industrialisasi dan perlindungan lingkungan.

Raja Ampat yang selama ini dikenal sebagai kawasan strategis untuk konservasi, kini terancam berubah menjadi kawasan industri.

Greenpeace menegaskan bahwa pembangunan tidak boleh mengorbankan ekosistem penting yang memiliki peran besar dalam mitigasi perubahan iklim dan menjaga keanekaragaman hayati global.


Berita Terkait


News Update