"Selain membuat makam keramat palsu, Suhada juga membuat terowongan atau goa yang diduga untuk ritual pesugihan," jelasnya.
Keresahan masyarakat terhadap Suhada, tak hanya soal makam palsu yang dijadikan tempat pesugihan. Warga juga menyebut pria asal Karawang itu, dianggap telah menyebarkan ajaran sesat.
"Warga juga menganggap Suhada menyebarkan ajaran sesat untuk tidak melaksanakan salat Jumat dan puasa Ramadan," kata Kapolres.
Kapolres mengatakan sejauh ini pihaknya belum mengetahui keberadaan Suhada. Untuk menjaga kondusivitas kamtibmas di Desa Seuat, pihaknya mengedepankan anggota Bhabinkamtibmas.
"Keberadaan Suhada masih kita selidiki dan saat ini lokasi pemakaman telah dipasang police line. Untuk menjaga kondusifitas kamtibmas, kami kedepankan petugas Bhabinkamtibmas," tandasnya.