Larangan Pengamen Ondel-Ondel, Warga Kasihan kepada Pemilik Sanggar

Senin 02 Jun 2025, 19:16 WIB
Ilustrasi ondel-ondel. (Sumber: Poskota/ Bilal Nugraha Ginanjar)

Ilustrasi ondel-ondel. (Sumber: Poskota/ Bilal Nugraha Ginanjar)

JAKARTA, POSKOTA.CO.ID - Kebijakan Gubernur Jakarta Pramono Anung yang yang akan menerbitkan larangan ondel-ondel digunakan untuk mengamen di jalanan mendapat sambutan positif dari sejumlah warga. Larangan ini dianggap sebagai langkah untuk melindungi dan menjaga nilai kesenian ondel-ondel sebagai warisan budaya Betawi.

"Baguslah, kalau perlu jangan hanya di Jakarta tapi pemerintah di daerah-daerah penyanggah harus meniru melarang ondel-ondel buat ngamen," ujar James Manullang, 37 tahun kepada Poskota, Senin, 2 Juni 2025.

Warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu mengatakan, maraknya pengamen ondel-ondel di jalanan dapat mengancam keberlangsungan seniman Betawi, khususnya mereka yang mengelola sanggar kesenian. Tidak menutup kemungkinan para seniman yang memang menekuni kesenian Betawi akan bakal kehilangan mata pencaharian oleh pengamen yang tidak belajar kesenian.

“Kalau pengamen ondel-ondel terus bertambah, seniman di sanggar bisa kesulitan. Nilai seni ondel-ondel jadi turun, dan orang lebih pilih sewa pengamen ketimbang sanggar untuk acara,” ucapnya.

Baca Juga: Penggunaan Ondel-Ondel oleh Pengamen Salahi Aturan

Meski mendukung kebijakan larangan ondel-ondel dijadikan alat untuk mengamen, tapi James juga meminta Pemprov Jakarta memberikan solusi konkret. Artinya, Pemprov Jakarta perlu menyediakan alternatif pekerjaan bagi para pengamen agar mereka tidak kehilangan mata pencaharian.

“Jangan cuma melarang, tapi kasih jalan keluar supaya mereka bisa kerja lebih produktif,” ujarnya.

James juga berharap pemerintah dapat mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kesenian ondel-ondel sebagai bagian dari identitas budaya Jakarta. Misalnya, mengadakan pelatihan atau program seni bagi para pengamen untuk mengasah kemampuan mereka dalam menampilkan kesenian yang autentik.

"Kebijakan ini diharapkan dapat mengembalikan marwah ondel-ondel sebagai simbol budaya Betawi, sekaligus memberikan dampak positif bagi para pelaku seni dan masyarakat luas," kata dia.

Baca Juga: Pengamen Dilarang Pakai Ondel-Ondel, Pengamat Minta Pemprov Jakarta Carikan Pekerjaan

Senada dengan James, warga Matraman, Jakarta Timur bernama Nanda Permana mengungkapkan keresahannya terhadap fenomena pengamen ondel-ondel dalam beberapa tahun terakhir. Ia menilai kehadiran mereka tidak hanya menyebabkan kemacetan, tetapi juga merusak esensi kesenian ondel-ondel.


Berita Terkait


News Update