Adi juga menyoroti bahwa di tengah situasi politik dan ekonomi global yang tidak menentu, diperlukan figur-figur teknokrat yang memiliki kapasitas dan ketangguhan tinggi untuk mengeksekusi program-program besar seperti makan bergizi gratis dan pembangunan rumah rakyat.
“Implementasi keinginan dan janji pemerintah tidak bisa dijawab hanya dengan gimik atau retorika. Yang dibutuhkan publik hari ini adalah pembuktian lewat kinerja kabinet,” tegasnya.
Baca Juga: Usai Viral, Pria Hina Prabowo dan Tantang TNI-POLRI Akhirnya Minta Maaf
Ia menyebut kabinet saat ini diisi oleh nama-nama besar dari berbagai latar belakang, baik dari partai politik, profesional, maupun ormas. Namun, menurutnya, portofolio saja tidak cukup jika tidak diiringi kinerja yang memadai.
“Dalam konteks itu, setelah tujuh bulan pemerintahan berjalan, sangat layak dilakukan evaluasi,” katanya.
Adi juga mengapresiasi gagasan besar Presiden Prabowo yang dinilainya berpihak pada rakyat, seperti program makan bergizi gratis, pendidikan murah, dan pengembangan koperasi desa. Namun ia mempertanyakan apakah para menteri mampu mengimbangi kecepatan visi presiden.
“Apakah mereka sudah mampu mengimbangi kecepatan presiden? Apakah mereka sudah bekerja menyesuaikan dengan visi presiden?” tanyanya.
Baca Juga: Viral Pria di Jambi Hina Prabowo dan Tantang TNI-POLRI
Ia menambahkan, desakan reshuffle juga sah untuk dilontarkan apabila kondisi ekonomi dinilai stagnan dan tidak menjanjikan, termasuk ketika ada menteri yang gagal menunjukkan performa.
“Jika para menteri, wakil menteri, atau kepala badan tidak perform, tidak sesuai ekspektasi, tidak bisa dibanggakan, maka tak ada kompromi, harus diganti,” pungkasnya.