POSKOTA.CO.ID - Duka mendalam menyelimuti Universitas Gadjah Mada (UGM) setelah insiden kecelakaan maut yang menewaskan Argo Ericko Achfandi mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2024.
Peristiwa tragis ini terjadi pada Sabtu, 24 Mei 2025 dini hari di kawasan Jalan Palagan Tentara Pelajar, Simpang Tiga Dusun Sedan, Sariharjo, Ngaglik, Sleman.
Kasat Lantas Polresta Sleman, AKP Mulyanto menyebutkan kecelakaan bermula saat Argo pulang dari persiapan acara pentas seni kampus.
Saat akan berbalik arah, sepeda motor yang dikendarainya ditabrak dari belakang oleh mobil BMW berkecepatan tinggi.
Mobil tersebut disebut dikemudikan oleh Christiano Pengarapen Pengidahen Tarigan mahasiswa Ilmu Ekonomi IUP FEB UGM angkatan 2022.
Benturan keras membuat Argo terpental dan meninggal di tempat. Christiano, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang Kerjasama Antar Lembaga di HIPMI UGM, kini berada di bawah status wajib lapor.
Hingga saat ini, belum ada penetapan status tersangka meski penyelidikan telah berjalan selama lebih dari dua hari. Polisi menyatakan tidak ada indikasi bahwa pelaku akan melarikan diri.
Isu Dugaan Privilese dan Manipulasi Informasi
Situasi ini memicu reaksi keras dari publik di internet. Akun-akun di platform X mulai ramai menyuarakan tagar Justice For Argo.
Banyak yang mengganti nama pengguna mereka dengan tagar tersebut sebagai bentuk solidaritas dan desakan keadilan.
Kecurigaan publik meningkat setelah unggahan terkait pelaku diduga dihapus oleh akun Instagram HIPMI UGM.
Tak hanya itu, publik mulai mengorek informasi mengenai keluarga pelaku yang mulai menjadi sorotan dan disebut bahwa ayah Christiano adalah seorang direktur di perusahaan nasional terkemuka.
Akun media sosial terkait langsung dikunci, memunculkan spekulasi soal upaya menghapus jejak digital.
Reaksi Kampus Dinilai Kurang Tegas
Beberapa organisasi kemahasiswaan dinilai lamban dan tidak tegas dalam merespons tragedi ini.
BEM FEB dan HIPMI UGM baru mengunggah sikap resmi sehari setelah kejadian, itupun tanpa klarifikasi tegas terkait status keanggotaan Christiano di organisasi.
Baca Juga: Akun Ciccu Disebut Saksikan Detik-Detik Kecelakaan Argo Ericko, Siapa Pemiliknya?
Tagar Justice For Argo semakin meluas, menjadi simbol tuntutan terhadap sistem hukum yang transparan dan bebas dari pengaruh sosial ekonomi.
Selain itu, di Fakultas Hukum UGM ratusan karangan bunga berjajar rapi, mengirimkan pesan duka dan doa dari teman-teman serta masyarakat.
Aroma bunga yang menguar dari kejauhan menjadi saksi solidaritas dan cinta untuk Argo Ericko Achfandi, mahasiswa yang dikenal ramah dan aktif.