Kementerian Pertanian (Kementan) memperluas inklusi sosial dengan melibatkan masyarakat adat melalui program-program pelatihan dan pemberdayaan. (Sumber: Kementan)

EKONOMI

Kementan Gandeng Masyarakat Adat untuk Wujudkan Swasembada Pangan

Selasa 27 Mei 2025, 13:33 WIB

POSKOTA.CO.ID — Kementerian Pertanian (Kementan) memperluas inklusi sosial di sektor pertanian. Upaya ini dilakukan dengan melibatkan masyarakat adat melalui program-program pelatihan dan pemberdayaan.

Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) menjadi andalan dalam kebijakan ini. Kegiatan tersebut diinisiasi oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan.

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, menilai masyarakat adat memegang peranan penting dalam swasembada pangan. Menurutnya, pertanian menjadi jalan menuju kesejahteraan bersama.

“Kita ini bersaudara, kita semua sama,” ujar Amran. Ia menekankan pentingnya gotong royong dalam pembangunan sektor pangan.

Baca Juga: 4 Cara Terhindar dari Penyadapan Nomor Hp dan WhatsApp oleh Pinjol Ilegal, Jangan Lakukan Hal Ini!

Idha Widi Arsanti, Kepala BPPSDMP, menegaskan pendekatan berbasis budaya sebagai kunci keberhasilan. Kementan memberi akses pelatihan dan teknologi kepada komunitas adat.

“Pendampingan terus kami lakukan agar mereka mampu memanfaatkan potensi lokal,” kata Idha. Ia menambahkan, pendekatan ini memperkuat ekosistem pertanian modern.

Selama lima tahun, program YESS telah menyasar komunitas adat di empat provinsi. Wilayah tersebut meliputi Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Selatan.

Contoh nyata pelaksanaan ada di Kampung Naga dan Kasepuhan Sinar Resmi. Suku Kajang dan Dayak Meratus juga menjadi bagian dari program ini.

Baca Juga: Terbongkar! Cara Pinjam Saldo DANA yang Langsung Cair Tanpa Ribet 2025

Muhammad Amin, Direktur Program YESS, menyebut pelatihan teknis dan kewirausahaan menjadi fokus utama. Ia juga membangun jembatan kolaborasi dengan pelaku pertanian lain.

“Kami hadir untuk memperkuat apa yang sudah mereka miliki,” kata Amin. Ia menekankan pentingnya pendekatan partisipatif di wilayah adat.

Program ini mendorong masyarakat adat terlibat aktif dalam pembangunan ekonomi desa. Literasi keuangan dan penguatan usaha pertanian menjadi sasaran utama.

Kementan optimistis kebijakan ini memberi dampak nyata bagi ketahanan pangan nasional. Masyarakat adat kini dipandang sebagai mitra penting pembangunan pertanian.

Tags:
YESSmasyarakat adat di BantenKementan RI

Ijal Rosikhul

Reporter

Ijal Rosikhul

Editor