Tugas mereka hanya satu, yakni membuat dan menyebarkan kalimat-kalimat sugestif untuk menciptakan tekanan psikologis agar nasabah panik dan segera membayar.
"Biasanya, satu orang oknum IT bisa mengirimkan ratusan bahkan ribuan pesan dalam satu waktu," paparnya.
Dari ribuan pesan tersebut, lanjutnya, apabila ada 50–100 orang yang merespon dan membayar, maka mereka akan mendapatkan bonus dari pihak pinjol.
"Artinya, sistem ini bukan dirancang untuk membantu, melainkan mencari keuntungan dari ketakutan nasabah," katanya.
Ia menambahkan, pesan penagihan tersebut pada dasarnya adalah hasil dari program yang sudah didesain untuk menciptakan efek psikologis.
Mereka tidak benar-benar tahu tentang kehidupan pribadi Anda. Jangan anggap mereka punya kuasa lebih.
Baca Juga: Ini Risiko Galbay Pinjol Ilegal yang Perlu Diketahui
"Mereka hanya duduk di depan laptop, tersenyum sambil mengirimkan pesan-pesan ancaman secara massal," jelasnya.
Apabila Anda merasa sudah tidak sanggup lagi menerima tekanan dari pesan-pesan tersebut, solusi terbaiknya adalah:
- Jangan baca pesan-pesan ancaman itu.
- Jangan membalas atau merespon.
- Jangan pernah menjanjikan tanggal pembayaran.
- Ganti nomor telepon, WhatsApp, dan email jika perlu.
- Hapus media sosial dan reset HP kalian ke setelan pabrik.
Dengan cara ini, Anda bisa terhindar dari tekanan berulang dan mulai fokus menata hidup kembali.
Baca Juga: Masih Ada! Daftar Aplikasi Pinjol yang Masih Gunakan DC Lapangan 2025, Siap Datangi Rumah Penunggak
Hindari Gali Lubang Tutup Lubang
Salah satu kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh korban pinjol adalah meminjam di tempat lain untuk menutup utang sebelumnya.
.jpg)
.jpeg)
