"Dari mendukung anak-anak yatim piatu hingga upaya bantuan bencana, ia telah menunjukkan bagaimana ketenaran dan tanggung jawab sosial dapat berjalan beriringan," tambahnya.
Baca Juga: Syahrini: Alhamdulillah Kalau Ada yang Memfitnah, Itu Tandanya Rezeki Untuk Aku Ya
Kiprah Kemanusiaan yang Jadi Sorotan
Laporan The United Society Council menyoroti berbagai inisiatif Syahrini, termasuk pendirian panti asuhan, pemberian beasiswa, hingga kampanye donor darah pascapandemi.
Ia juga aktif mendukung layanan kesehatan di pedesaan Jawa Barat melalui klinik keliling dan program kesehatan ibu-anak bersama LSM.
"Kita tidak hanya merayakan apa yang telah dilakukan Syahrini. Kita merayakan apa yang akan ia inspirasikan kepada dunia," kata Jessica.
Baca Juga: Laurens Sang Ayah Angkat Ungkap Rahasia Syahrini Jadi Simpanan Laki-laki Tua
Klaim UNESCO dan Bantahan Resmi
Kontroversi muncul ketika Syahrini mengunggah video di Instagram pada 16 Mei 2025, menyebut penghargaannya sebagai bagian dari program Listen to Her Parole dan mengaitkannya dengan UNESCO.
"Saya datang ke Cannes untuk menerima penghargaan bergengsi dan luar biasa ini dari UNESCO melalui platform Listen to Her Parole," tulisnya dalam keterangan video.
Dalam video tersebut, tertulis: "Cannes Award Leaders dan Influencers is presented to Mrs. Syahrini for Outstanding Achievement in Entertainment, Influence, dan Global Cultural Impact."
Namun, UNESCO melalui kantor regional Jakarta membantah keterlibatan mereka. Dalam pernyataan resmi yang diterima detikcom 22 Mei 2025, mereka menegaskan:
"UNESCO tidak terlibat dalam pemberian penghargaan pada acara di Cannes yang dimaksud. Meskipun acara tersebut mungkin melibatkan UNESCO Artist for Peace dalam kapasitas pribadi atau simbolis."
"Acara tersebut bukan merupakan upacara atau bentuk pengakuan resmi dari UNESCO," tegas pernyataan itu.