Kisah Pilu Korban Kebakaran Pasar Bojong Rugi Ratusan Juta, Dagangan Ludes Sebelum Pindah Lapak

Rabu 21 Mei 2025, 16:30 WIB
Puing-puing lapak di Pasar Bojong, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, ludes dilalap sijago merah. Api di pasar ini baru bisa dipadamkan Rabu, 21 Mei 2025, dini hari. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

Puing-puing lapak di Pasar Bojong, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, ludes dilalap sijago merah. Api di pasar ini baru bisa dipadamkan Rabu, 21 Mei 2025, dini hari. (Sumber: Poskota/Nurpini Aulia Rapika)

BEKASI, POSKOTA.CO.ID — Musibah kebakaran yang melanda Pasar Bojong, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, menyisakan duka bagi para pedagang.

Salah satunya Adi, 40 tahun, pedagang sembako yang kiosnya ludes dilalap api.

"Niatnya mau pindah karena toko baru sedang dibangun. Tapi belum sempat pindah, semua sudah habis dilalap api," kata Adi, Rabu, 21 Mei 2025.

Amukan si jago merah di Pasar Bojong, Desa Bojongsari, Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, pada Selasa 20 Mei 2025 malam baru bisa dipadamkan sekitar pukul 01:00 Rabu dini hari.

Baca Juga: Viral, Petugas Damkar Terjatuh dari Truk saat Menuju ke Lokasi Kebakaran Rumah

Adi mendapat kabar soal kebakaran sekitar pukul 18.30 WIB. Saat tiba di lokasi, api sudah membesar. Ia hanya sempat menyelamatkan sebagian kecil barang dagangannya.

"Api terlalu besar, apalagi semalam angin juga kencang banget. Akhirnya cuma 10 persen barang yang sempat diselamatkan," ujarnya.

Kios Adi berada di los tengah, yang menurutnya memang sudah mulai sepi ditinggal pedagang. Area tersebut menjadi titik utama kebakaran.

"Yang kebakar ini sebagian besar kios di los tengah sampai belakang. Sebenarnya udah banyak yang kosong juga, karena pasar ini udah tua, makin ditinggalkan pedagang. Tapi ya tetap banyak juga yang rugi besar. Saya sendiri kehilangan stok barang sekitar Rp100 juta," jelasnya.

Adi melanjutkan usaha keluarga yang sudah berdagang di pasar tersebut sejak 1982. Ia menilai seharusnya pasar Bojong sudah lama direnovasi.

Sayangnya, wacana revitalisasi kerap gagal karena tak ada kesepakatan antara pedagang dan pengembang.

"Pasar ini udah beberapa kali gagal revitalisasi. Pernah juga kebakaran sebelumnya, tapi masih bisa selamat. Nah, yang ini bener-bener habis," ucapnya.

Baca Juga: Sosok Pacar Siska Amelia Dicari Netizen: Viral Usai Kebakaran Tragis di Kendari Tewaskan 3 Balita

Kini, Adi hanya bisa pasrah. Ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk bisa memulai usaha kembali.

"Kami berharap ada perhatian dari pemerintah. Tapi soal prosedur atau bagaimana langkahnya ke depan, kami juga bingung. Sementara ini mulai dari nol lagi saja," katanya.

Adi sempat merencanakan pindah ke rumah karena toko barunya sedang dalam tahap pengurukan. Namun musibah datang lebih dulu.

"Allah berkata lain, rencana belum jadi, dagangan malah habis duluan," ujarnya.

Sebagai pelajaran dari kejadian ini, Adi berharap pemerintah memberi perhatian lebih terhadap kondisi pasar-pasar tradisional yang sudah tua.

"Pasar seperti ini banyak material mudah terbakar. Harusnya sudah direnovasi. Lalu, pedagang juga perlu edukasi soal mitigasi kebakaran. Supaya kalau kejadian begini, bisa cepat ditangani. Semalam itu, enggak ada yang bisa diselamatkan," tutupnya. (cr-3)


Berita Terkait


News Update