Obrolan Warteg: Menyelesaikan Konflik Organisasi Profesi

Senin 19 Mei 2025, 07:01 WIB
Obrolan Warteg: Yang Lalu Biarlah Berlalu (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Obrolan Warteg: Yang Lalu Biarlah Berlalu (Sumber: Poskota/Arif Setiadi)

Sering dikatakan, masa lalu tidak akan kembali lagi. Maka, yang lalu biarlah berlalu. Lupakan perbedaan masa lalu, fokus ke masa depan yang penuh harapan.

Rumuan semacam ini acap menjadi pijakan dalam menyelesaikan konflik baik di organisasi profesi, sosial maupun politik, baik soal kepengurusan maupun masalah individual.

Rumusan itu pula yang dijadikan pijakan untuk menyelesaikan konflik di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Kedua pihak yang berkonflik, Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, sepakat mengakhiri masalah yang berlarut dan diselesaikan melalui Kongres Persatuan yang akan digelar di Jakarta paling telat 30 Agustus 2025. Kesepakatan ini dicapai Jumat malam, 16 Mei 2025.

“Ahmadulillah klir sudah. Semoga ke depan akan menghasilkan keputusan yang lebih baik lagi. Kuncinya lupakan perbedaan masa lalu,” kata bung Heri mengawali obrolan warteg bersama sohibnya, mas Bro dan bang Yudi.

“Untuk menyelesaikan konflik tak cukup dilandasi dengan saling menghargai dan menghormati perbedaan prinsip masing – masing, juga diperlukan kebesaran jiwa melupakan perbedaan masa lalu,” kata Yudi.

“Tak kalah pentingnya rasa tanggung jawab untuk masa depan organisasinya, masa depan dirinya jika konflik antarindividu dan masa depan keluarganya, jika masalah rumah tangga,” kata mas Bro.

“Intinya ego dan gengsi pribadi disingkirkan, kepentingan umum diutamakan. Jangan seperti kalian, karena gengsi, pas lebaran kemarin nggak mau salaman. Giliran butuh, mau nyapa saja malu. Nyesel nggak tuh?,” kata Yudi.

“Itu masa lalu, lebaran dan halal bihalal di bulan Syawal sudah lewat. Katanya masa lalu nggak usah diungkit – ungkit lagi. Konsekuen dong,” kata Heri.

“Oke aku minta maaf. Masa lalu kamu adalah milikmu. Masa laluku adalah milikku. Masa depan adalah milik kita bersama. Karenanya mari kita obrolin aja masa depan ,” jawab Yudi.

“Nah, gitu dong namanya sahabat harus saling menghargai dan menghormati. Bukan mengungkit aib, apalagi mencari – cari aib orang lain. Jangan selalu berpikir ke belakang,” urai Heri.

“Ingat! Waktu berjalan maju, bukan mundur. Kalau kita berkutat kepada masa lalu, kapan mau maju. Ibarat mengendarai mobil, kalau terus – terusan melihat kaca spion, bisa – bisa nabrak,” jelas mas Bro.


Berita Terkait


undefined
Nah Ini Dia

Obrolan Warteg: Guyonan Politik

Sabtu 17 Mei 2025, 07:01 WIB

News Update