Bersuara lantang agar anak buahnya tidak menyimpang, dirinya menutupi penyalahgunaan fasilitas dan jabatan untuk kepentingan pribadi, keluarga dan kerabatnya. Berteriak berantas korupsi, malah diam – diam menerima upeti dan gratifikasi. Cukup beralasan jika Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian khusus terhadap pemberantasan korupsi. Jangan sampai duit negara, duit untuk rakyat sebagian masuk kantong oknum pejabat. Berapapun besar anggaran, serupiah pun harus bermanfaat bagi rakyat.
Baca Juga: 5 Tuntutan Ojol saat Demo Besar-Besaran di Jakarta
Ada yang menafsirkan, pengamanan setiap kantor kejaksaan tinggi dan kejaksaan negeri seluruh Indonesia oleh TNI, bagian dari upaya melancarkan tugas pemberantasan korupsi yang saat ini cukup masif ditangani kejaksaan. Kembali ke soal malu, hendaknya tersemai dalam kalbu untuk mengontrol perilaku sebagaimana pesan moral filsuf Yunani, Plato, bahwa budi pekerti yang tinggi adalah rasa malu terhadap diri sendiri.
Rasa malu akan mencegah perilaku yang dapat merugikan orang lain. Selagi masih ada rasa malu, seseorang akan berusaha menjauhkan diri dari perbuatan melanggar norma hukum, agama, sosial dan etika. Itulah budi pekerti luhur yang berperan sebagai filter, penyeimbang keharmonisan hidup bermasyarakat, seperti dikatakan Pak Harmoko dalam kolom “Kopi Pagi” di media ini.
Budi pekerti harus dibiasakan, diajarkan, dan dikonsistenkan secara terus menerus hingga menjadi budaya. Dilakukan sejak usia dini melalui edukasi, utamanya aksi nyata yang dimulai dari lingkup keluarga sebagai awal pembentukan karakter, hingga masyarakat luas. Para pejabat, birokrat, tokoh masyarakat, elite politik serta pemimpin di semua tingkatan hendaknya memberi keteladanan penguatan budi pekerti sebagai gerakan kebangkitan moral.
Negara berkewajiban memfasilitasi, mendanai dan merealisasikan program-program penguatan budi pekerti. Bukankah, membentuk akhlak mulia-budi pekerti luhur merupakan perintah undang - undang sebagaimana tersurat pada pasal 31 Undang – Undang Dasar 1945.
Marilah kita amalkan semangat kebangkitan nasional melalui gerakan kebangkitan moral dalam kehidupan sehari- hari, mulai dari lingkup terkecil, diri sendiri. (Azisoko)