JAMBI, POSKOTA.CO.ID - Seorang suami tega melakukan penganiayaan hingga pengancaman dengan menggunakan senjata tajam atau sajam kepada istrinya sendiri.
Sebelumnya sempat viral aksi seorang sami di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muarojambi, Jambi diduga menganiaya dan melakukan pengancaman kepada istrinya dengan sajam jenis celurit.
Akhirnya, polisi menyelidiki dan berhasil mengamankan pelaku di kediamannya oleh Unit Reskrim Polsek Mestong.
Pelaku berinisial AF, 48 tahun tega menganiaya istrinya berinisial ST, 45 tahun diduga karena terbakar api cemburu.
Baca Juga: Curhatan Korban Penganiayaan Anak Bos Roti: Ditolak Polsek, Jual Motor demi Pengacara
Unit Reskrim Polres Mestong melakukan penyelidikan kasus tersebut seusai mendapatkan laporan dan langsung bergegas ke lokasi kejadian. Hingga akhirnya, AF berhasil diamankan.
Hal itu disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Muarojambi, AKP Hanafi Dita Utama mengatakan bahwa motif pelaku menganiaya istrinya karena cemburu.
“Pelaku AF ini nekat menganiaya dan mengancam istrinya menggunakan senjata tajam lantaran cemburu,” kata AKP Hanafi kepada wartawan yang dikutip Poskota pada Minggu, 18 Mei 2025.
Hasil penyidikan kepolisian mengatakan bahwa pelaku memang kerap melakukan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) terhadap istrinya, tidak hanya sekali.
Baca Juga: Viral, Suami di Jambi Aniaya dan Ancam Istri Pakai Celurit
“Pelaku tidak cukup sekali tetapi sudah berulang kali melakukan KDRT,” katanya.
Akibatnya, kini pelaku harus mempertanggungjawabkan tindakannya yang telah dilakukan kepada istrinya dengan mendekam di penjara Polres Muarojambi.
Pelaku dijerat dengan Pasal 44 UU KDRT dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.
Sempat viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan suami yang menganiaya istrinya di halaman rumah sambil membawa sebuah celurit.
Baca Juga: Polres Cianjur Tangkap Dua Pria Penganiayaan Nenek Hingga Lebam, Terancam 7 Tahun Penjara
Korban yang hanya terbaring di tanah ketakutan melihat suaminya tengah emosi dan terus mengayunkan celurit ke arahnya sebagai ancaman akan dibunuh.
Aksinya itu ditonton oleh para tetangga yang tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa merekam kejadian tersebut.