Jangan Jual Aset untuk Lunasi Pindar atau Kartu Kredit, Ini Alasannya

Minggu 18 Mei 2025, 13:32 WIB
Ilustrasi. Kreator keuangan menyarankan kepada para nasabah agar tidak menjual aset untuk melunasi utang pindar dan kartu kredit, ternyata ini alasannya. (Sumber: Pinterest)

Ilustrasi. Kreator keuangan menyarankan kepada para nasabah agar tidak menjual aset untuk melunasi utang pindar dan kartu kredit, ternyata ini alasannya. (Sumber: Pinterest)

Banyak pengguna merasa tertekan, bahkan ada yang sampai kehilangan nyawa karena tidak kuat menanggung beban mental dari tagihan dan teror penagihan.

Menurutnya, masalah utama dari galbay sebenarnya bukan hanya pada sistem pindar atau pinjol ilegal itu sendiri, melainkan kondisi ekonomi dan kesejahteraan individu.

Banyak orang terpaksa menggunakan layanan pinjaman karena kebutuhan mendesak. Namun, ketika tidak mampu membayar, tekanan mental bisa sangat besar.

Jika seseorang sudah memutuskan untuk galbay, maka sebaiknya ia siap secara mental. Tidak perlu lagi mempertanyakan apakah DC akan datang atau tidak.

Yang terpenting, lanjutnya, kesiapannya untuk menghadapi konsekuensinya. Karena jika mental sudah siap, tekanan apapun bisa dilalui.

Bagi yang masih baru menghadapi situasi ini, disarankan untuk bergabung dalam komunitas seperti "Raja Galbay" agar tidak merasa sendirian. Ketika tahu bahwa banyak orang mengalami hal yang sama, beban terasa lebih ringan.

Jangan Jual Aset untuk Bayar Utang

Ia menanggapi video viral tadi, prinsip yang diusung adalah agar masyarakat tidak terburu-buru menjual aset pribadi seperti rumah atau ruko demi melunasi utang pindar atau kartu kredit.

Menjual aset adalah keputusan besar yang sebaiknya diambil dengan pertimbangan matang, bukan karena panik atau tekanan.

Apalagi jika utangnya berasal dari pinjol ilegal, yang tidak memiliki regulasi resmi dan seringkali menerapkan bunga tak masuk akal. Korban pinjol ilegal bahkan sering merasa ditipu oleh iklan dan penawaran yang tidak transparan.

Sebaliknya, upaya memperbaiki kondisi ekonomi pribadi, seperti bekerja, berjualan, atau membuka usaha adalah langkah yang lebih berkelanjutan.

Lelaki khususnya, kata dia, sering kali diingatkan akan tanggung jawab utama mereka: mencari nafkah.

Tanggung jawab inilah yang membedakan mereka yang terus mencoba dengan mereka yang menyerah.

Kesejahteraan adalah Solusi Jangka Panjang


Berita Terkait


News Update